Ragam
Mantap! Singapore International Choral Festival 2024, Indonesia Borong 22 Medali
SINGAPURA, WongKito.co — Sebanyak 11 kelompok paduan suara Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsa setelah memborong 15 medali emas, enam medali silver, satu medali perunggu, dan penghargaan konduktor terbaik pada Singapore International Choral Festival 2024 yang diselenggarakan pada 28- 31 Juli 2024 di National University of Singapore.
Sebanyak tujuh tim terbaik yaitu One Voice Spensabaya SMPN 1 Surabaya (Indonesia), Padjadjaran University Choir - Bandung (Indonesia), Sonitus Caeli Youth Choir - SMA Pangudi Luhur Jakarta (Indonesia), Petra Christian University Choir - Surabaya (Indonesia), Eunoia Junior College Choir (Singapore), Shanghai Little Star Choir (Cina), dan Sola Gratia Chorale (Filipina) terpilih untuk berlaga pada malam Grand Prix di Esplanade Hall (31/7/2024).
Duta Besar Luar Biasa & Berkuasa Penuh KBRI Singapura Suryo Pratomo mengatakan memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan ketekunan dalam menyiapkan performa yang terbaik.
"Dominasi peserta dari Indonesia menunjukkan potensi dan kekuatan Indonesia pada event internasional ini, ini penampilan yang luar biasa, bahkan empat finalis berhasil meraih menadli emas," kata dia dalam siaran pers yang diterima, Jumat (2/8/2024).
Baca Juga:
- Gandeng BPS, OJK Umumkan Hasil Survei Nasional Soal SNLIK
- Sambut Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Pedagang Bendara mulai Marak
- Mantap, Pelanggan XL Axiata Asal Palembang Raih Hadiah Rp250 Juta Ikut Kuis Xtravaganza/FantAXIS
Tak hanya empat finalis, ia mengungkapkan konduktor terbaik juga berhasil di raih delegasi Indonesia pada Singapore international Choral Festival 2024.
Malam Grand Prix mengubah Esplanade Concert Hall seperti stasiun sepakbola saat ratusan peserta dari Indonesia meneriakkan yel-yel Indonesia…Indonesia” saat panitia mengumumkan para pemenang di setiap kategori, seperti kebiasaan suporter sepak bola Indonesia saat berlaga.
Secara umum Indonesia memperoleh medali emas pada kategori :
A2 oleh One Voice Spensabaya dan Sonitus Caeli Youth Choir
A3 oleh Petra Christian University Choir
B1 oleh Libels Voice Youth Choir
B2 oleh Petra Christian University Choir
B3 oleh Nafiri Choir GPIB Paulus Jakarta, North Sulawesi GMIM Youth Choir, Paduan Suara Gita Swara Jaya, dan Padjadjaran University Choir
F oleh Libels Youth Choir, Smamda Voice, dan Petra Christian University Choir S oleh North Sulawesi GMIM Youth Choir, Paduan Suara Gita Swara Jaya, dan Padjadjaran University Choir.
Sementara Atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura, Satrya Wibawa mengatakan terpukau dengan penampilan para peserta dari Indonesia yang seakan-akan mengubah pandangan tradisional saya mengenai paduan suara.
"Saya melihat sebuah pertunjukan seni drama musikal singkat, yang membuat saya mengalami petualangan suara dan visual sekaligus,” kata dia.
Pada malam Grand Prix itu Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran tampil luar biasa dengan menampilkan Fajar dan Senja II oleh Ken Steven dan Malin arr. Budi S Utomo, disusul penampilan luar biasa Universitas Kristen Petra yang membawakan Soleram arr. Ily Matthew dan Pal-So-Seong oleh Hyowon Woo.
Paduan suara Sonitus Caeli Youth Choir (SMA Pangudi Luhur) mengejutkan penonton dengan penampilan Ikimilikiliklik oleh Tobin Stokes dan Tari Sanghyang Dedari arr. Agustinus Bambang Jusana. Serta tentu saja yang tak kalah mempesona, penampilan One Voice SMP 1 Surabaya yang menampilkan Panta Rhei oleh Jim Papoulis arr. Francisco J Núñez dan Luk Luk Lumbung arr. Budi Susanto.
“Visi dan Misi saya adalah untuk memberi warna lain di dunia paduan suara Indonesia, karena dulu saya sampai ketiduran ketika menonton paduan suara,” jelas konduktor One Voice Spensabaya, Dinar Primasti.
“Makanya sekarang saya berada di dunia paduan suara, saya ingin memberi tahu orang-orang seperti saya, yang mudah mengantuk ketika menonton paduan suara, bahwa paduan suara tidak membosankan," ujar alumni Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga angkatan 2002.
"Jadi bisa dinikmati juga seperti musik-musik pada umumnya,” ucapnya yang juga penerima penghargaan Konduktor Terbaik pada festival ini.
Singapore International Choral Festival (SICF) merupakan festival paduan suara lokal dan regional tahunan yang telah berjalan sejak 2014 silam.
Baca Juga:
- Siap-Siap! Balai Pelestarian Kebudayaan, Gelar Pameran Warisan Budaya Sumsel, Pengunjung bisa Mencicipi Kuliner Langka
- Hotel Nusantara di IKN mulai Dapat Suplai Gas Bumi dari PGN
- Simak Berikut 5 Rekomendasi Film Pasar Saham Terbaik
SICF menjadi wadah pertemuan bagi konduktor dan paduan suara dari berbagai negara. Pemenang SICF 2024 akan maju menjadi representasi SICF pada 4th Asia Choral Grand Prix Champion yang akan dilaksanakan di tahun 2025 di Singapura.
Dalam sejarahnya, SICF selalu mendatangkan pakar paduan suara dari seluruh belahan dunia sebagai panel juri. Tahun ini, SICF memperkenalkan sebelas juri yang kompeten, beberapa diantaranya adalah Jonathan Velasco asal Filipina yang telah memenangkan banyak kompetisi paduan suara di Eropa dan Filipina.
Kemudian ada Elisenda Carrasco i Ribot asal Spanyol, seorang konduktor yang telah menuntaskan seluruh komposisi musik level tertinggi. Elisenda juga mengajar dan memimpin paduan suara anak selama 30 tahun lamanya.(ril)