Ragam
Masker Katup Disinyalir Penyebab Penularan Varian Omicron di Hong Kong
JAKARTA - Berita baru terkait varian baru COVID-19, Omicron masih hangat diperbincangkan. Varian COVID-19 ini diketahui pertama kali dikonfirmasi di Afrika Selatan. Varian Omicron kemudian menyebar ke Hong Kong dari seorang turis yang sebelumnya mengunjungi Afrika Selatan.
Varian Omicron sangat diwaspadai karena sudah ditetapkan menjadi varian of concern oleh WHO. Selain itu, varian Omicron memiliki mutasi sebanyak 32 pada protein lonjakan.
Oleh karena itu, WHO memerintahkan masyarakat untuk selalu patuh menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak sosial, menjauhi kerumunan, tidak beraktivitas di lingkungan dengan ventilasi buruk, mendapatkan vaksin COVID-19, serta tetap disiplin mengenakan masker. Namun, baru-baru ini masker jenis katup atau valve mask disebut sebagai penyebab dari penyebaran varian Omicron di Hong Kong.
- Transformasi jadi Perusahaan Energi Dunia, PTBA Hapus Tagline 'Beyond Coal'
- Song Hye Kyo dan Jun Ji Hyum Artis Korea dengan Bayaran Paling Mahal
- Ini Cerita di Balik 10 Foto Ikonik Abadikan Imajinasi Dunia
Seperti yang dilansir dari laman The Washington Post, penyelidikan kesehatan masyarakat yang mencakup inspeksi di Regal Airport Hotel tempat kedua turis dikarantina. Yuen Kwok-yung seorang ahli mikrobiologi terkemuka di Hong Kong menyebutkan bahwa salah satu dari dua tamu yang terinfeksi COVID-19 menggunakan masker wajah yang dilengkapi katup atau valve mask ketika dia membuka pintu hotelnya untuk mengambil makanan yang dikirim dan meletakkan sampah. Bahkan tamu tersebut terkadang tidak memakai masker.
Yuen Kwok-yung memberi masukan kepada pemerintah Hong Kong tentang kebijakan COVID-19 bahwa masker yang dilengkapi katup atau valve mask itu tidak baik atau egois. Alasannya, masker tersebut hanya dapat menyaring udara saat menghirup udara. Namun saat dihembuskan lagi melalui katup udara, udara dari pemakainya tidak disaring. Hal ini tentu membahayakan orang-orang di sekitar pemakai valve mask.
Disebutkan bahwa seorang tamu pria berusia 36 tahun yang menempati hotel tersebut datang dari Afrika Selatan pada 11 November dan dinyatakan positif terkena COVID-19 dua hari kemudian. Menurut Departemen Kesehatan Hong Kong, tamu tersebut terkadang membuka kamar hotel tanpa memakai masker bedah yang tepat. Hal ini dapat memungkinkan partikel pembawa virus masuk ke koridor hotel.
Pada 18 November, tamu berusia 62 tahun yang tinggal di seberang lorong, yang datang dari Kanada, didiagnosis dengan jenis virus mutan yang sama, dengan indikasi kuat bahwa kedua pasien tersebut mungkin terhubung secara epidemiologis.
Padahal, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat sendiri telah memperingatkan agar masyarakat tidak memakai masker dengan katup atau ventilasi pernapasan karena akan tetap membuat partikel virus keluar. Bahkan beberapa maskapai besar telah melarangnya.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya tetap memakai masker namun menghindari memakai masker valve mask atau masker dengan katup. Gunakan masker bedah dan masker N95 yang sudah sesuai untuk digunakan dalam rangka pencegahan COVID-19 varian Omicron.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 01 Dec 2021