Mengapa Harga Beras masih Mahal, Padahal Panen Meningkat?

Produksi beras di Sumsel naik (Foto BPS Sumsel)

JUMAT pagi (25/10/2024) suasana Pasar 26 Ilir, yang berada di pusat Kota Palembang, Sumatera Selatan tampak tidak begitu padat.

Penjual yang berada di area Simpang 4 Jalan Mujahidin, Jalan Radial dan Jalan Ahmad Dahlan terlihat menawarkan beragam dagangan, seperti cabai merah Rp 16 ribu per kilogram dan beras curah Rp 13 ribu per kilogram.

"Ini beras curah  harganya Rp 13 ribu per kilogram, kalau beras kemasan masih bertahan Rp 15 ribu per kilogram," kata seorang pedagang yang di kawasan Jalan Radial.

Ia bercerita hingga kini harga beras tidak pernah turun, untuk beras kemasan premium dengan isi 5 kilogram dijual Rp 75 ribu per karung.

Baca Juga:

Sedangkan beras kemasan tanpa merek atau biasa disebut Beras Jalur Rp 63 ribu per karung isi 5 kilogram.

Padahal tahun lalu, harga beras di Kota Palembang ketika musim panen tergolong lebih murah Rp 11 ribu per kilogram untuk beras curah dan beras kemasan Rp 13 ribu per kilogram.

Namun, tahun ini benar-benar harga beras tampaknya tidak bisa turun lagi bahkan sempat lebih murah harga cabai merah karena hanya dijual Rp 12 ribu per kilogram, belum lama ini, tambah dia.

Dewi (48) seorang ibu rumah tangga warga Palembang mengakui sudah lama tidak menikmati nasi dari beras yang dibeli murah.

"Bahkan harga beras di warung mencapai Rp 17 ribu per kilogram," kata dia.

Meskipun harga beras mahal, warga kota Pempek tentunya belum bisa menganti sumber karbohidrat tersebut dengan produk lain, misalnya ubi-ubian.

Produksi Beras Naik

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, pada 15 Oktober 2024 mempublikasikan data terbaru terkait kenaikan produksi beras di daerah tersebut.

Di tengah beragam permasalahan, diantaranya banjir yang merusak lahan persawahan 1.978 hektare dan kekeringan pada musim kemarau bulan Juli-Agustus 2024.

Tak hanya masalah itu, terjadi juga serangan Hama Wereng  terhadap 100 hektare tanaman padi milik petani di Kabupaten Musi Rawas.

Lalu pada September 2024, ada juga hama burung pipit mengancam tanaman padi milik petani yang telah berusia lebih dari 2 bulan di Lubuk Linggau.

Baca Juga:

Produksi beras mengalami peningkatan meskipun belum signifikan yaitu menjadi 1.632.350 ton dari tahun 2023 yang mencapai 1.626.730 ton atau meningkat 0,35 persen.

Sedangkan total luas panen padi tahun 2024 diperkirakan mencapai 521.250 hektare atau mengalami peningkatan sebesar 17,11 ribu hektare (3,39 persen) dibanding tahun 2023.

Lalu apakah ketersediaan beras sebanyak 1.632.350 ton tersebut mencukupi atau lebih bagi 8.973.168 jiwa penduduk di Sumatera Selatan?.(Nila Ertina FM)

Editor: Nila Ertina

Related Stories