Mengenal Kasing Lung, Sosok di Balik Boneka Labubu yang Sedang Viral di Dunia

Kasing Lung. (bangkokpost)

JAKARTA – Boneka bergigi tajam ini mengalami lonjakan popularitas tak hanya di Thailand berkat Lisa BLACKPINK. Awal April tahun ini, idola K-pop tersebut mengunggah video dirinya di Instagram story-nya sambil memeluk boneka Labubu.

Di Indonesia, di Australia anak muda pun mulai kecanduan ingin memiliki boneka Labubu. “Aku baru beli satu karena mahal, harga mencapai  Rp 1 juta,” kata Zahra, belum lama ini.

Ia bercerita temannya yang bermukim di Australia malah mengoleksi enam boneka dan akan segera memiliki 12 boneka. Dibandingkan di Indonesia, harga jual boneka Labubu di Australia lebih murah berkisar Rp 300 ribu per boneka di sini mencapai Rp 1 juta dan harus ngantre,

Dilansir dari Lifestyle Asia, menurut sebuah laporan, Lisa terlihat menghiasi tas Kaithe Elena dan Birkin miliknya dengan liontin Labubu. Labubu pun kini menjadi perbincangan hangat dan banyak dicari masyarakat untuk dikoleksi.

Baca Juga:

Harga gantungan boneka Labubu juga cukup tinggi, berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp1 juta. Boneka ini dapat dibeli di perusahaan mainan Pop Mart.

Namun, siapakah seniman di balik karakter unik dan aneh ini?

Dilansir dari Bangkok Post, Kasing Lung, kreator Labubu, yang terinspirasi oleh cerita rakyat dan imajinasi anak-anak yang tak terbatas, menciptakan karakter yang hidup dan dunia yang menyenangkan dengan nuansa misterius.

Kasing Lung lahir pada tahun 1972 di Hong Kong. Ia dan keluarganya pindah ke Belanda saat masih muda. Saat tumbuh besar di sana, ia mulai tertarik pada kapal feri dan peri yang ditemukan dalam tradisi cerita rakyat Nordik yang memengaruhi karyanya hingga hari ini. 

Dalam wawancara dengan HYPEBEAST, Kasing menjelaskan bahwa masa kecilnya memengaruhi dunia dongeng yang ia ciptakan, dengan mengatakan, “Sewaktu kecil, saya suka membaca buku cerita dan terpengaruh oleh legenda peri Eropa kuno. Saat itu, belum ada konsol gim atau komputer, jadi saya harus menggambar boneka dengan pena. Itulah sebabnya saya punya ide melukis dongeng sejak kecil.”

Saat tinggal di Belgia, Kasing bekerja sebagai ilustrator buku anak-anak dan menjadi orang China pertama yang memenangkan Penghargaan Ilustrasi di Belgia. Pada tahun 2010, ia beralih dari ilustrator profesional menjadi desainer mainan.

Ia kembali ke Hong Kong pada tahun 2012 untuk bekerja dengan How2work, merek mainan terkenal di Hong Kong untuk menerbitkan buku cerita Ilustrasi China dan seri figur koleksi. 

“My Little Planet” diterbitkan di Taiwan pada tahun 2013 dan merupakan buku ilustrasi China pertama yang ia terbitkan. Bekerja di Belgia dan Hong Kong, popularitasnya meningkat pesat berkat karya-karya ilustrasi yang banyak diminati dan kolaborasi dengan para kreator dan penulis. 

Buku ilustrasi anak-anaknya yang terbit pada tahun 2014, “Lizzy Wil Danssen” dikuratori oleh penulis terkenal Brigitte Minne. Buku tersebut diterima dengan baik, diterjemahkan, dan dijual dalam berbagai bahasa di Eropa dan Asia. 

Bangkit dan Menjadi Terkenal

Karakter populer Labubu dan dunia mistis yang diciptakan Kasing dicetuskan kembali pada tahun 2015. Karakternya yang khas dan dunianya yang hidup segera menjadi populer di kalangan pecinta seni dan kemudian, menarik perhatian publik yang lebih luas dan menjadi sangat dicari. 

“The Monsters” adalah sekumpulan karakter yang baik dan jahat, termasuk Zimomo, Tycoco, Spooky dan yang paling terkenal, Labubu. Monster yang suka tersenyum dengan telinga yang tinggi dan runcing serta gigi bergerigi, memberikan kesan pertama yang jahat. 

Dalam cerita Kasing Lung, Labubu adalah karakter baik hati yang selalu ingin membantu tetapi terus-menerus melakukan hal-hal buruk.

LABUBU Time to Chill-Vinyl Plush Doll. (popmart.com)

Dilansir dari Kaikai Kiki Gallery, serangkaian figur dengan judul yang sama telah dirilis dari How2work dan di antaranya Labubu yang telah memperoleh popularitas luar biasa dan telah dirilis dalam lebih dari 300 warna, bentuk dan ukuran.

Baca Juga:

Pada tahun 2019, Kasing Lung menandatangani perjanjian lisensi eksklusif dengan Pop Mart untuk memecahkan rekor penjualan di kategori mainan seni. Beberapa ilustrasi Kasing Lung termahal yang pernah dilelang adalah untuk “Mon” dan terjual seharga HK$330.200 atau sekitar Rp652 juta pada bulan Maret 2024.

Harga Boneka Labubu

Dilansir dari berbagai sumber, harga boneka Labubu bervariasi tergantung pada jenis atau produk yang dibeli. Misalnya, harga satu boneka Labubu bisa lebih dari Rp400 ribu. Jika ingin memiliki koleksi enam boneka, biayanya sekitar Rp1,5 juta. Untuk seri tertentu, terutama yang langka, harganya bisa mencapai sekitar Rp4 juta.

Saat ini, toko Pop Mart di Indonesia baru dibuka pertama kali di Gandaria City Mall, Jakarta. Selain itu, pembeli juga dapat membeli produk melalui situs e-commerce resmi Pop Mart atau situs web resmi mereka.

Berdasarkan pantauan TrenAsia di e-commerce resmi Pop Mart Indonesia, per 08.15 WIB, produk karakter Labubu saat ini sold out. Misal, produk LABUBU × PRONOUNCE-BE FANCY NOW Vinyl Plush Doll dibanderol US$94.90 habis terjual.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 17 Sep 2024 

Tags labububoneka viralBagikan

Related Stories