Mengenang Sosok Ekonom Faisal Basri

Mengenang Sosok Ekonom Faisal Basri (Tangkapan layar Podcast Rhenald Kasali)

PALEMBANG, WongKito.co - Ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis (05/09/2024) pukul 03.50 WIB setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta.

Di Palembang, sosok almarhum Faisal Basri dikenang oleh kalangan aktivis lingkungan. Seperti diakui Boni Bangun dari Hutan Kita Institute (HAKI), yang merasa berkesan pernah berjumpa langsung dengan ekonom independen tersebut pada momen workshop SIEJ di Palembang Mei 2024 lalu.

“Walaupun baru pertama kali bisa duduk dan berdiskusi bersama, Pak Faisal sudah membuat saya mendapatkan pelajaran yang banyak terkait republik ini,” kata Boni, Kamis (05/09/2024).

Baca Juga:

Sementara itu, Ekonomi Didik J Rachbini, sahabat almarhum dalam membangun Institute for Development of Economics and Finance (Indef), membenarkan kabar duka tersebut. Didik mengaku kehilangan sosok Faisal Basri yang idealis dan sangat berintegritas.

“Faisal sering dipandang sebagai sosok yang idealis, dengan prinsip yang kuat mengenai bagaimana ekonomi dan politik harus dikelola demi kepentingan publik,” kata Didik dalam pesan tertulis, Kamis (05/09/2024).

Didik mengenang Faisal Basri sebagai sosok yang tegas dan berani dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam ekonomi dan politik Indonesia.

Meski tidak menduduki jabatan formal di partai atau pemerintahan, kiprahnya baik sebagai akademisi maupun aktivis ekonomi-politik telah memberikan dampak besar dalam mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan dan demokrasi secara luas di Indonesia

“Pandangan Faisal dengan saya tidak berbeda. Tetapi Faisal lebih berani, gamblang, dan terus terang,” kenangnya.

Yang lebih mengesankan lagi dari pribadi Faisal Basri,  lanjutnya adalah independen dan anti-korupsi. Tidak ada yang bisa mempengaruhi pandangan dan ketegasan dalam pemikirannya. Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah dan tidak segan untuk menyuarakan pendapat yang berbeda, meskipun itu tidak populer.

“Dia sering menunjukkan sikap independen dalam analisisnya dan tidak terikat dengan kepentingan partai politik tertentu. Juga menyesalkan KPK diberangus pemerintah dan parlemen,” ujarnya.

Baca Juga:

Faisal Basri dalam pandangan Didik, adalah sosok yang amat sederhana memiliki kontribusi besar dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas di dunia ekonomi dan politik Indonesia.

Sebagai salah satu pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW), dia sering berbicara lantang tentang pentingnya memberantas korupsi di Indonesia, terutama di sektor ekonomi dan pemerintahan.

Di bidang akademik, Faisal Basri juga dihormati sebagai dosen ekonomi di Universitas Indonesia (UI), dan mendirikan lembaga Think Tank Indef dengan kegiatan mengajar dan meneliti isu-isu ekonomi dengan fokus pada pembangunan ekonomi dan kebijakan publik. (yulia savitri)


Related Stories