Menko Perekonomian Targetkan Pengurangan Emisi Jadi 31,89% di Tahun 2030

Airlangga Hartarto (Kemenko Bidang Perekonomian)

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah terus mendorong aksi net zero emissions agar terciptanya transisi energi yang adil, terjangkau, dan dapat diakses oleh semua orang.

Ia juga menargetkan pengurangan emisi di Tanah Air bisa sampai di angka 31,89% pada tahun 2030 mendatang.

"Transisi energi harus adil, terjangkau, dan dapat diakses oleh semua orang. Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat dan target tersebut tidak boleh meleset," ucap Airlangga secara virtual dalam acara Special Event Road to G20, Selasa, 25 Oktober 2022.

Baca Juga :

Ia juga menambahkan, untuk mendukung komitmen tersebut, Indonesia belum lama ini mendeklarasikan target penurunan emisi.

Dalam sebuah dokumen berjudul Nationally Determined Contribution (NDC) terbaru, Indonesia menaikkan target pengurangan emisi menjadi 31,89% di tahun 2030 dengan target dukungan internasional sebesar 43,20%.

"Sejalan dengan rencana transisi energi bersih, sektor industri juga perlu inovatif dalam akuisisi teknologi dan investasi," tambah Airlangga.

Menurutnya, dengan investasi serta teknologi yang tepat, Indonesia bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghindari kelaparan, anomali cuaca, serta tenggelamnya pulau di Indonesia maupun di Pasifik.

Ia juga menegaskan seiring berjalannya waktu, transisi energi kedepannya harus fokus pada pengurangan intensitas karbon dan memberikan manfaat bagi setiap rumah tangga.

"Pemerintah saat ini telah menyiapkan berbagai macam skema seperti carbon pricing dan carbon trading. Lalu juga ada investasi hijau yang menarik bagi kalangan investor dan pasar modal," tambah Airlangga.

Tak lupa, Airlangga juga menyebut kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang saat ini terus disosialisasikan kepada masyarakat agar Indonesia bisa memberi contoh dan mempromosikan ekosistem EV menjadi kunci revolusi di masa depan.

"Hanya ada satu kunci untuk memastikan keberhasilan transisi energi, yaitu kerja sama dan kemitraan. Publik, swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus punya andil dalam proyek tersebut," ujar Menko Airlangga. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 26 Oct 2022 

Bagikan

Related Stories