Menteri BUMN Dorong Penguatan Sinergi BUMN-UMKM, Jadi Lokomotif Ekonomi RI

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan sambutan dalam acara National Sugar Summit (NSS) 2021 di Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021. (Twitter/Kementerian BUMN)

JAKARTA, WongKito.co,  - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong kemitraan antara perusahaan milik pemerintah dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal itu disampaikan Erick dalam kegiatan Penerbitan dan Pembagian Nomor induk Berusaha (NIB) Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan yang diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara hybrid di Bandung, Jawa Barat, Senin, 13 Desember 2021.

Adapun, kegiatan pembagian NIB UMK ini merupakan langkah pemerintah untuk memudahkan pelaku usaha mendapatkan perizinan. Salah satunya melalui platform layanan perizinan terpadu atau Online Single Submission (OSS).

Baca Juga : Sesuai Arahan Jokowi, Dirut Pertamina Fokus Transisi Energi Menuju Energi Hijau

Melalui NIB, pelaku usaha tidak hanya berlaku secara legalitas, melainkan juga sebagai sertifikasi jaminan produk halal dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dalam sambutannya, Erick mengatakan bahwa sebagai lokomotif ekonomi domestik, sektor UMKM terkontribusi lebih dari 90% terhadap ekonomi nasional. Bahkan di masa pandemi, UMKM adalah sektor yang cukup bertahan.

Untuk itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa pemerintah akan terus hadir untuk mendukung UMKM di Indonesia. Kolaborasi antar Kementerian dan perusahaan swasta menjadi bentuk dukungan kepada UMKM untuk terus tumbuh dan maju.

"Kolaborasi ini akan menjadi kekuatan besar untuk mendukung UMKM. Karena kita percaya 97 persen kekuatan ekonomi kita di UMKM dan tidak boleh lagi UMKM hanya menjadi objek, tetapi UMKM harus menjadi bagian dari solusi untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Erick.

Salah satu upaya pemerintah dalam menopang sektor UMKM adalah melalui pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) yang fokus memperkuat interlink digital segmen UMKM dan ultra mikro. 

Holding ini terdiri dari tiga entitas yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa penguatan sektor UMKM melalui Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang diluncurkan PNM menunjukkan kinerja yang positif. Jumlah nasabah Mekaar saat ini sudah mencapai 9,8 juta nasabah.

Mekaar merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha. Jokowi berharap nasabah Mekaar terus berkembang hingga menjadi 20 juta pada 2024.

Oleh karena itu, selain Bank BRI pada Pegadaian, Jokowi mendorong agar Bank Syariah Indonesia yang diluncurkan pada 1 Februari 2021, mampu menjadi bank terdepan yang menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM.

"Insyaallah, nanti dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) (usaha) yang gede-gede, yang dari kecil, tengah menjadi gede, bisa dilayani oleh BSI karena sekarang sudah masuk ke bank 8 besar dan kekuatan kapital yang lebih kuat," katanya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 13 Dec 2021 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories