Ekonomi dan UMKM
Minggu Pertama Juni 2022 Berikut 5 Aset Kripto Ini Diprediksi Akan Bearish
JAKARTA - Di tengah pergerakan pasar kripto yang belum sepenuhnya menunjukkan tren positif secara optimal, ada beberapa aset kripto yang diprediksi akan bearish di minggu pertama Juni 2022.
Belum optimalnya laju tren bullish di pasar kripto ditunjukkan oleh kegagalan Bitcoin (BTC) untuk melanjutkan kenaikan setelah melewati level psikologis di angka US$30 ribu atau setara dengan Rp437,7 juta dalam asumsi kurs Rp14.526 perdolar Amerika Serikat (AS).
Meskipun begitu, berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Kamis, 2 Juni 2022, 22.00 WIB, Bitcoin kembali mengalami penurunan dengan persentase 4,83% dalam 24 jam terakhir dan tengah menduduki posisi harga US$30.043 (Rp434,8 juta).
Baca Juga :
- Pasar Akhir Pekan: IHSG Diprediksi Menguat, Cek 9 Menu Saham yang Dapat Dicermati
- Selama Java Jazz Festival 2022, Transaksi BNI Tembus Rp5,7 Miliar
- Langkah Pemkot Palembang agar Pangan Aman, Simak Berikut ini
Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, pergerakan pasar kripto yang belum optimal ini tampaknya dipengaruhi oleh kecenderungan investor untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir untuk melakukan aksi jual demi mendulang keuntungan.
"Investor tentu akan buru-buru merealisasikan keuntungannya sebelum laju harga aset kripto kembali berbalik arah. Harga Bitcoin gagal menembus level resistance-nya sehingga dibutuhkan aksi beli yang kencang demi mengungkitnya lebih tinggi lagi," papar Afid melalui keterangan tertulis, Kamis, 2 Juni 2022.
Menurut Afid, sepertinya para investor masih mengantisipasi ancaman resesi dan kebijakan moneter The Fed ke depan. Selain itu, Afid juga menduga bahwa aksi jual yang dilakukan para pelaku pasar pun didorong oleh indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), Nasdaq, dan S&P 500 yang tengah melemah.
Di tengah kondisi yang sedang berlangsung, berikut ini lima aset kripto yang diprediksi Afid akan memasuki tren bearish di minggu pertama Juni 2022.
1. Bitcoin (BTC)
Afid memprediksi Bitcoin akan memasuki tren bearish dalam beberapa hari ke depan karena meskipun institusi-institusi sudah mulai mengakumulasi Bitcoin, namun analisis Bitcoin Trading Option menunjukkan bahwa perusahaan besar seperti Delta Exchange melihat adanya order put (jual) yang lebih banyak dari order call (beli).
"Jadi ada kemungkinan Bitcoin koreksi sedikit lagi dengan ditandai ‘short squeeze‘,” kata Afid.
Berdasarkan analisis teknikal, Afid menilai BTC berpotensi untuk turun ke kisaran harga US$29 ribu (Rp421,2 ribu)-US$28 ribu (Rp406,73 ribu) dan berada di atas sedikit dari level support-nya di angka US$26 ribu (Rp377,7 ribu).
Saat ini, BTC berada di peringkat pertama dengan kapitalisasi pasar US$571,76 miliar (Rp8,3 kuadriliun) dan berada di posisi harga US$30.043 (Rp434,8 juta).
2. Maker (MKR)
MKR adalah token ERC-20 di blockchain Ethereum yang berfungsi sebagai token tata kelola decentralized autonomous organization (DAO) maker. Pemilik token ini dapat berpartisipasi dan memberikan suara untuk setiap proposal pembaruan di platform.
Menurut Afid, MKR berpotensi bearish jika dilihat dari analisis teknikalnya dan saat ini sudah mengalami penurunan secara bertahap.
"Pergerakan ini kemungkinan besar akan terus berlanjut. Harga MKR kemungkinan bisa terus terperosok hingga US$1.150," katanya.
MKR saat ini berada di peringkat ke-49 dengan kapitalisasi pasar US$1,16 miliar (Rp16,8 triliun) dan menempati harga US$1.183 (Rp17,2 juta).
3. STEPN (GMT)
STEPN adalah platform gaya hidup Web3 atau internet generasi ketiga yang memiliki misi untuk memerangi perubahan iklim.
Afid mengatakan,saat ini GMT sedang mengalami koreksi yang menunjukkan sinyal bearish.
“Analisis teknikalnya, harga GMT sudah turun secara perlahan sejak awal pekan ini. GMT bisa alami penurnan harga hingga US$1 (Rp14.526)," ucap Afid.
GMT saat ini berada di peringkat ke-74 dengan kapitalisasi pasar US$633,12 juta (Rp9,2 triliun) dan menempati level harga US$1,06 (Rp15.397).
4. NKN (NKN)
New Kind of Network adalah blockchain yang dirancang untuk mendorong pengguna internet melalui pemberian insentif agar berbagi koneksi jaringan dan memanfaatkan bandwidth yang tidak digunakan
New Kind of Network dibangun untuk menjadi jaringan pengembang aplikasi terdesentralisasi (decentralized application/DApp) dengan cara meningkatkan transmisi dan konektivitas data peer-to-peer.
Meski memiliki utilitas yang cukup baik, nilai NKN terus mengalami penurunan sejak awal tahun 2022. Penurunan yang drastis terjadi sejak bulan April dan belum bisa membuat NKN kembali masuk ke tren bullish.
“Analisis teknikal NKN ini sudah terlihat turun sejak April, meski ada konsolidasi tidak bisa membuatnya reli. NKN kemungkinan besar akan mengalami penurunan harga menuju US$0,07 (Rp1.016) dari US$0,09 (Rp1.307),” ungkap Afid.
Saat ini, NKN menempati peringkat ke-536 dengan kapitalisasi pasar US$66,9 juta (Rp971,8 miliar) dan menempati harga US$0,09 (Rp1.307).
5. Mirror Protocol (MIR)
Mirror Protocol adalah token kripto berbasis jaringan Ethereum yang memungkinkan penciptanya untuk mengeluarkan aset sintetis. Aset sintetis ini dikatakan mampu membantu melacak harga aset di dunia nyata.
“MIR akan terus turun harganya menuju US$0,2 (Rp2.905) atau anjlok 25% dari US$0,28 (Rp4.067). Meski begitu, MIR akan tetap berada di atas level support-nya di harga US$0,11 (Rp1.957),” ujar Afid.
MIR saat ini menempati peringkat ke-596 dengan kapitalisasi pasar US$22,43 juta (Rp325,8 miliar) dan menempati harga US$0,28 (Rp4.067).
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 03 Jun 2022