Ekonomi dan UMKM
MNC Vision Lepas 99,99% Saham MNC OOT ke MSIN, Fokus ke Bisnis Inti
JAKARTA - Emiten milik Grup MNC, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) mengumumkan menjual dan mengalihkan saham anak usaha perseroan PT MNC OTT Network (OOT) kepada PT MNC Digital Entertaiment (MSIN) yang telah dilaksanakan pada Senin, 14 Maret 2022.
Dalam keterangan resmi, IPTV menjelaskan telah menjual sebanyak 801,907.770 lembar saham setara dengan 99,99% kepemilikan perseroan terhadap OTT kepada MSIN seharga Rp1.000 per lembar saham, maka total nilai transaksi ini mencapai Rp801,90 miliar.
Adapun transaksi ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perseroan serta memperkuat arus kas dan permodalan perseroan, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
Baca Juga :
- Kuasai Hak Siar Fifa World Cup 2022, Saham Emtek Menghijau
- Liburan ke Luar Negeri, Kini Cukup Gunakan QRIS untuk Transaksi
- Wawako Palembang Datangi Bulog Pastikan Sembako Cukup
Selain itu, perseroan akan lebih berfokus terhadap bisnis Pay TV dan fixed broadband/IPTV melalui MNC Vision, K-Vision, dan MNC Play yang memiliki tingkat akusisi pelanggan terbesar di Indonesia, yang mana ketiga bisnis tersebut average revenue per user (ARPU) yang lebih tinggi secara rata-rata dibandingkan OOT.
“Saat ini, tingkat akusisi pelanggan baru Perseroan melalui MNC Vision, K-Vision, dan MNC Play adalah sebesar 327 ribu pelanggan per bulan, dan ini merupakan tingkat akusisi jumlah 3 pelanggan terbesar di Indonesia dan rata-rata ARPU dari ketiga platform ini lebih tinggi daripada ARPU OTT. Atas dasar pemahaman ini, Perseroan melihat transaksi penjualan dan pengalihan saham milik OTT kepada MSIN adalah langkah yang tepat agar Perseroan dapat kembali fokus ke bisnis intinya,” tulis managemen IPTV yang dikutip Rabu, 16 Maret 2022.
Kemudian transaksi jual beli saham ini termasuk dalam transaksi afiliasi, karena PT Global Mediacom Tbk (BMTR) merupakan pemilik pengendali saham perseroan dan MSIN, dengan kepemilkan masing-masing 60,67% dan 52,67%. Akan tetapi transaksi tersebut tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020.
Kemudian dalam pelaksanaan transaksi afiliasi dimaksud, tidak ada dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional Perseroan dan tidak berpotensi mengakibatkan terganggunya kelangsungan usaha Perseroan.
Sementara itu, pada perdagangan Rabu, 16 Maret 2022 berakhir terkoreksi 2,26% turun 3% ke harga Rp130 per lembar saham, sementara kapitalisasi market persreoan tercatat Rp5,94 triliun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 17 Mar 2022