Muba Siapkan Tenaga Kerja Profesional Sektor Migas

Penandatangan MoU Pemkab Muba dengan SKK MIgas

JAKARTA, WongKito.co - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) melimpah terutama sektor minyak dan gas bumi (migas). Teranyar,  telah ditemukan cadangan gas terbesar nomor empat dunia yang tepatnya berada di blok Saka Kemang Kecamatan Bayung Lencir.

"Pemkab Muba ingin mewujudkan visi besar di sektor migas. Salah satunya, menyiapkan tenaga kerja profesional dan menjadikan Muba sebagai pusat pelatihan dengan bekerja sama dengan penandatanganan nota kesepakatan dengan SKK Migas untuk mewujudkan hal tersebut," ungkap Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA di sela Penandatanganan Nota Kesepakatan antara SKK MIGAS dengan Pemkab Muba Tentang Sinergi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Berkaitan dengan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Muba di Kantor Pusat SKK Migas, Gedung Wisma Mulia Jakarta Selatan, Kamis (8/4/2021).

Ia mengungkapkan bukan hanya menyiapkan tenaga kerja lokal yangg profesional di bidang industri migas dengan kualifikasi nasional dan global, tetapi juga menjadikan Muba sebagai pusat pelatihan sertifikasi migas di wilayah Sumbagsel khususnya dan Sumatera pada umumnya.

"Kemudian, Muba ingin mewujudkan sinergi dan kerja sama dalam rangka membangun perencanaan dan roadmap pengelolaan SDM lokal bidang Migas sehingga perencanaan, pengembangan dan penyiapan SDM lokal sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran," imbuhnya.

"Lalu, sinergi dan kerja sama dalam bidang rekrutmen tenaga kerja untuk memberikan prioritas dalam penempatan SDM atau tenaga kerja lokal Muba di perusahaan KKKS dan mitra pada setiap tingkatan dan posisi manajerial, dan sinergi kerja sama khusus dengan perusahaan KKKS khususnya PT Repsol dalam membangum perencanaan dan rekrutmen tenaga kerja lokal Muba dalam pelaksanaan eksploitasi blok Saka Kemang," tambah Dodi Reza.

Dodi melanjutkan, dirinya juga melalui APBD TA 2022 akan siap mendukung atau mengalokasikan dana APBD untuk supporting pengembangan SDM Muba di sektor Migas.

"Kita tetap akan prioritaskan di APBD tahun 2022 mendatang, ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Muba dalam pengembangan kualitas SDM bidang migas di Muba. Kita sangat serius dan komit soal ini," tegasnya.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melalui Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani menyebutkan Kabupaten Muba dibawah kepemimpinan Bupati Dr Dodi Reza mempunyai komitmen tinggi dalam pengelolaan hingga penyiapan SDM di sektor migas, tentu harus di back up dan di support secara maksimal.

"Hari ini secara resmi telah dilakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan Antara SKK MIGAS dengan Pemkab Muba Tentang Sinergi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Berkaitan dengan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Muba, tentu akan dikawal dan dimaksimalkan implementasinya," ucapnya.

"Prinsipnya SKK Migas sangat apresiasi dan akan mendukung langkah serta visi misi Pemkab Muba di sektor Migas," tambahnya.

Dikatakan, target Bupati Muba Dodi Reza ini untuk mewujudkan pengelolaan serta menjaga SDA Migas yang berkelanjutan dan tentunya berdampak langsung ke masyarakat di daerah Muba. "Ini visi mulia dan berkelanjutan, tentu harus mendapat dukungan yang maksimal," tegasnya.

Dalam kesempatan penandatanganan nota kesepakatan antara SKK MIGAS dengan Pemkab Muba Tentang Sinergi Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Berkaitan dengan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Muba tersebut juga dihadiri Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo, Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik Sasono Setiyadi, Kepala Divisi SDM SKK Migas Hudi D Suryo Dipuro, dan Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel Andi Arie Pangeran.

Kemudian, ikut mendampingi Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA adalah Kepala Bappeda Muba Drs Iskandar Syahrianto MH, Kepala Disnakertrans Mursalin SE MM, dan Kepala Dinkominfo Muba Heryyandi Sinulingga AP.

Bagikan

Related Stories