Ekonomi dan UMKM
OIKN : Investasi yang Masuk Bukan APBN Mencapai Rp41 Triliun
Jakarta, Wongkito.co - Angka mencapai Rp41 triliun investor yang menanamkan modalnya di Ibu Kota Negara (IKN), Investor yang masuk di berbagai bidang.
Hal itu disebutkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), dan ini bukan berasal dari Aggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selasa, 2 Januari 2023.
Investasi tersebut datang dari 23 investor dari dalam negeri yang telah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda mulai melakukan pembangunan di ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) itu.
Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, dengan fakta tersebut, pihaknya optimistis target 80% dana pembangunan Kota Nusantara dari non-APBN bisa tercapai.
"Melihat capaian sampai akhir Desember 2023, yakin 80 persen dana pembangunan Kota Nusantara non-APBN bisa terpenuhi," katanya.
Baca juga
- Pertamina Hulu Rokan Setor Pajak Rp80,2 Triliun
- Bank Bukopin Mencatat Pertumbuhan 12,90 Persen Selama Kuartal III 2023
- Masak Tongkol Suwir Yuk! Simak Dulu 10 Manfaat Ikan Tongkol
Untuk diketahui, iana pembangunan ibu kota negara di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, itu mencapai sekitar Rp466 triliun. Dari angka tersebut, hanya sekitar 19%-20% berasal dari APBN.
Selain APBN, dana pembangunan Kota Nusantara juga berasal dari kemitraan pemerintah dengan swasta (public private partnership) dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), serta dari investasi sektor swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Investasi di ibu kota negara Indonesia itu, lanjut Bambang, antara lain sektor pengembangan energi hijau dan transportasi hijau, serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 50 mega watt (MW) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kota Nusantara.
Kemudian sektor kesehatan di antaranya berupa Rumah Sakit (RS), di antaranya RS Kementerian Kesehatan, RS. Hermina, RS Mayapada, dan RS Abdi Waluyo. Lalu, pendidikan antara lain, pembangunan Nusantara International School (NIS) dan revitalisasi SD Negeri 02 Sepaku.
"Selanjutnya sektor komersial di antaranya pembangunan restoran, kafe, hotel, pusat perbelanjaan, serta prasarana transportasi udara penunjang Kota Nusantara,' ujarnya.
Tercatat dalam data OIKN sekitar 15 investor bakal melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda mulai melakukan pembangunan di ibu kota negara baru Indonesia, pada Januari sampai Februari 2024.
"OIKN sangat terbuka kepada investor yang sejalan dengan visi ibu kota negara masa depan Indonesia menjadi kota cerdas, inklusif, berkelanjutan, serta kota yang nyaman dan indah untuk ditinggali," kata Bambang.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 02 Jan 2024