Ragam
OpenAI Jadi Startup Paling Berharga di Dunia
JAKARTA - OpenAI kini bisa menjadi perusahaan rintisan atau startup paling berharga di dunia, mengungguli SpaceX milik Elon Musk dan perusahaan induk TikTok, ByteDance. Ini setelah penjualan saham sekunder yang dirancang untuk mempertahankan karyawan di pembuat ChatGPT tersebut.
Karyawan OpenAI saat ini dan sebelumnya menjual saham senilai US$6,6 miliar kepada sekelompok investor. Hal ini mendorong valuasi perusahaan kecerdasan buatan swasta itu menjadi US$500 miliar atau sekitar Rp8.300 triliun (Kurs Rp16.600). Hal itu menurut sumber yang mengetahui kesepakatan itu tetapi tidak berwenang membahasnya secara public sebagaimana dikutip Associated Press Jumat 3 Oktober 2025.
Sumber tersebut menambahkan, investor yang membeli saham tersebut termasuk Thrive Capital, Dragoneer Investment Group dan T. Rowe Price, bersama dengan raksasa teknologi Jepang SoftBank dan MGX dari Uni Emirat Arab
Penilaian tersebut mencerminkan harapan tinggi terhadap masa depan teknologi AI. Sekaligus melanjutkan lintasan OpenAI yang luar biasa sejak dimulainya sebagai laboratorium penelitian nirlaba pada tahun 2015.
Namun karena perusahaan yang berpusat di San Francisco itu belum menghasilkan laba, hal itu juga dapat memperbesar kekhawatiran. Terutama tentang gelembung AI jika produk AI generatif yang dibuat oleh OpenAI dan para pesaingnya tidak memenuhi harapan para investor yang menggelontorkan miliaran dolar untuk penelitian dan pengembangan.
CEO OpenAI Sam Altman telah berusaha menepis kekhawatiran tersebut, yang terbaru minggu lalu, saat ia meninjau kompleks pusat data besar yang sedang dibangun untuk menjalankan sistem AI perusahaan di Abilene, Texas.
Baca juga:
- Produk Kilang Pertamina Plaju Penuhi Spesifikasi Kepdirjen Migas
- Keresahan Gen Z, Ketika Aspirasi Berujung Represi
- BRI Siap Dukung Asta Cita Pemerintah dengan Akselerasi Penyaluran KPR FLPP
"Antara sepuluh tahun kami beroperasi dan beberapa dekade mendatang, akan ada masa kejayaan dan kejatuhan," kata Altman setelah ditanya tentang gelembung. "Orang-orang akan berinvestasi berlebihan dan kehilangan uang, dan berinvestasi terlalu sedikit dan kehilangan banyak pendapatan."
“Kami akan melakukan beberapa alokasi modal yang luar biasa dan akan ada pasang surut jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang yang harus kami rencanakan, kami yakin bahwa teknologi ini akan mendorong gelombang baru pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
Minggu ini saja, perusahaan tersebut meluncurkan dua usaha bisnis berbeda. Satu kemitraan dengan Etsy dan Shopify untuk belanja daring melalui ChatGPT dan satu lagi aplikasi media sosial, Sora , untuk menghasilkan dan berbagi video AI.
OpenAI telah berjuang keras untuk menawarkan kepada para investor dan staf tunjangan dan kompensasi yang sama seperti raksasa teknologi yang diperdagangkan secara publik yang menjadi pesaingnya. Induk perusahaan Facebook, Meta Platforms, khususnya, telah melakukan perekrutan besar-besaran untuk para insinyur AI elite dan pada bulan Juni telah melakukan investasi sebesar US$14,3 miliar di perusahaan AI Scale yang merekrut CEO-nya, Alexandr Wang.
Tujuan Amal
Anak perusahaan OpenAI yang mencari laba, bernilai US$500 miliar, secara teknis dikendalikan oleh dewan nirlaba OpenAI dan keduanya masih terikat untuk mengejar tujuan amal nirlaba tersebut.
Kemitraan OpenAI dengan perusahaan-perusahaan besar dan rencananya untuk mengubah struktur perusahaannya telah menarik perhatian regulator. Termasuk jaksa agung California dan Delaware, yang mengawasi organisasi amal yang beroperasi atau didirikan di negara bagian mereka.
Perusahaan ini telah membuat kesepakatan besar dalam beberapa minggu terakhir dengan Oracle dan SoftBank. Mitranya dalam usaha pusat data bernama Stargate, dan dengan produsen cip Nvidia, yang memproduksi cip AI khusus yang dibutuhkan pusat data tersebut. Di saat yang sama, perusahaan ini telah mengurangi ketergantungannya pada Microsoft, pendukung lamanya.
Pada bulan September, OpenAI mengumumkan pihaknya telah mencapai kesepakatan sementara dengan Microsoft tentang saham masa depan lembaga nirlabanya di perusahaan nirlaba tersebut, tetapi hanya merilis sedikit rincian.
Lembaga ini juga membuka pendaftaran bagi lembaga nirlaba untuk mengajukan pendanaan sebesar US$50 juta dari OpenAI, sebuah upaya yang diluncurkan sebagai tanggapan atas rekomendasi dewan penasihat. Hibah tersebut akan digunakan untuk proyek-proyek yang meningkatkan pemahaman publik tentang AI, mendukung perancangan AI untuk penggunaan yang diinginkan masyarakat, dan meningkatkan peluang ekonomi. Batas waktu pendaftaran ditutup pada 8 Oktober.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Amirudin Zuhri pada 03 Oct 2025