Ekonomi dan UMKM
Paling Tinggi Sejak 2008, Harga BBM AS Tembus Rp73.359 per Galon, Simak Dampaknya ke Indonesia
JAKARTA - Data Kementerian Energi AS menunjukan harga bahan bakar minyak bensin di Amerika Serikat (AS) telah mencapai US$5 per galon (1 galon= 3,7 liter) atau setara dengan Rp73.359 (kurs Rp14.671 per dolar AS). Harga tersebut tertinggi kedua setelah tahun 2008, dimana saat itu mencapai US$5,41 per galon.
Berdasarkan data American Automobile Association (AAA), lonjakan harga segalon bensin sebesar US$5 akan semakin menyulut inflasi di AS yang tercatat di level 8,3% pada Mei 2022.
Baca Juga:
- "Permission to Dance" MV BTS ke-13 Capai 500 Juta Penonton
- Bitcoin Sentuh Harga US$25.000, Mayoritas Aset Kripto Pasar Terpuruk
- Akselerasikan Industri 4.0, Telkomsel Luncurkan IoT Smart Manufacturing One Stop Solution End-to-End Supply Chain
Mahalnya harga bensin juga membuat Presiden AS Joe Biden pusing. Pasalnya mereka berjuang untuk mempertahankan kendali atas kongres dengan pemilihan paruh waktu bakal digelar November mendatang.
Biden juga telah menebar sinyal serta menarik banyak kendali untuk menurunkan harga, termasuk melepas cadangan strategis minyak AS untuk mengatasi lonjakan harga bensin saat musim panas. Biden juga telah minta negara-negara OPEC utama untuk meningkatkan outputnya.
BBM di Indonesia
Sementara itu di Indonesia, isu naiknya harga pertalite kembali mencuat, padahal harga Pertamax baru naik pada 1 April 2022 lalu. PT Pertamina resmi menaikkan harga jual BBM jenis Ron 92 atau Pertamax menjadi Rp12.500-Rp13.000 per liter dari yang sebelumnya Rp9.000-Rp9.400 per liter.
Usut punya usut, dunia sedang dihantam tingginya harga minyak mentah dunia yang berada di atas level US$100 per barel. Harga ini turut memicu lonjakan harga BBM di sejumlah negara AS, Eropa dan Asia.
Baca Juga:
- Beres.id Terdampak Induk Perusahaan yang Hentikan Operasional
- Kemendag Distribusikan Minyak Goreng Curah Rp14.000 per Liter, Melalui Aplikasi Si Mirah
- Pertemuan Ke-4 W20 di Manokwari Fokus Advokasi Perempuan Pedesaan dan Perempuan Penyandang Disabilitas
Salah satu alasan inilah yang membuat pemerintah mematok lebih tinggi harga Pertamax. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, perang antara Rusia-Ukraina juga memberikan tekanan terhadap harga energi dan pangan global.
Akibatnya, pemerintah terpaksa memperbesar subsidi pangan dan energi dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Jokowi mengungkapkan, subsidi untuk BBM, termasuk pertalite, solar, LPG, saat ini bengkak menjadi Rp502 triliun.
Subsidi ini bertujuan untuk menekan kenaikan yang signifikan di masyarakat. Berdasarkan pantauan TrenAsia.com, harga pertalite di Pertamina masih di harga Rp7.650 per liter.
Sementara untuk Pertamax (RON 92) masih di kisaran Rp12.500 per liter. Lalu Pertamax Turbo (RON 98) dibanderol seharga Rp14.500 per liter.
Untuk SPBU Shell wilayah Jakarta dibanderol Rp17.500 jenis Shell Supe, lalu Shell V-Power Rp18.500 disusul Shell V-Power Diesel seharga Rp19.460 dan untuk jenis Shell V-power Nitro+ dibanderol seharga Rp19.420.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 13 Jun 2022