Peduli Lingkungan, Pertamina Pendopo Latih Pertanian Organik

Pertamina Pendopo melatih puluhan petani menanam pertanian organik

PALI, WongKito.co - Mengajak petani beralih ke pertanian organik cara PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field peduli lingkungan. 

Apalagi hasil penelitian yang menyatakan 70 persen lahan pertanian saat ini dalam kondisi tidak sehat karena penggunaan pupuk non organik dan pestisida yang menggunakan bahan kimia.

Pertamina Pendopo menyertakan puluhan petani padi, sayuran dan toga untuk mengikuti pelatihan dasar ekologi tanah dan pengelolaan ekosistem pertanian sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan yang digelar selama lima hari sejak hari Kamis-Senin (8-12/7/21) dengan mendatangkan narasumber pengembang sekaligus konsultan padi organik, Alik Sutarya, demikian dikutip globalplanet, kemarin. 

Dijelaskan Yuliswidayanti LR Pendopo Field bahwa kegiatan itu merupakan program CSR dalam peningkatan sumber daya manusia terutama petani dalam meningkatkan kesejahteraannya.

"Dengan pelatihan ini diharapkan petani konvensional atau yang biasa menggunakan bahan kimia sebagai pupuk maupun pestisida mampu mengolah lahannya dengan memanfaatkan potensi sekitar sebagai bahan dasar pupuk secara organik sehingga menekan penggunaan pupuk anorganik dan menciptakan petani yang mandiri dan sejahtera," kata Yuliswidayanti.

Sementara itu, Konsultan Padi Organik, Alik Sutarya dalam setiap penjelasan materi selalu meyakinkan bahwa bertani secara organik tidak akan mengurangi produksi bahkan bisa ramah lingkungan dan kesuburan tanah tetap terjaga. 

"Kami buka dulu pola pikir petani yang selalu tergantung pupuk kimia juga penggunaan pestisida anorganik dengan mengajak praktek dan mengenalkan fungsi tanah, uji tekstur tanah, uji daya kaviler, uji KMA, uji erasi udara agar petani memahami kondisi tanah di lahannya," ujar Alik Sutarya. 

Disamping itu, Alik Sutarya juga mengajak petani terjun langsung ke lahan mempraktekkan pembuatan kompos dan pembuatan pupuk cair juga MOL (Mikro organisme lokal). 

"Kami juga lakukan pengenalan tanaman herbal, manfaatnya untuk kesehatan sekaligus praktek pembuatan obat herbal lalu dikonsumsi bersama. Selain itu untuk mengajak petani beralih pada metode penanaman secara organik, kami praktekkan juga pembuatan kompos dan MOL dari bahan yang ada di sekitar," Katanya. 

Diharapkan Alik Sutarya, usai pelatihan, petani di PALI akan mempraktekkan apa yang didapat dari kegiatan tersebut dan menerapkan pola penanaman secara organik. 

"Pola organik akan memberikan keuntungan bagi petani juga dapat memelihara keseimbangan ekosistem sehingga kesuburan tanah dan hasil petani bisa melimpah yang tentunya akan menambah sejahtera petani juga produksi yang dihasilkan menjadi bahan konsumsi yang sehat," Demikian penjelasannya. 

Editor: Nila Ertina
Bagikan

Related Stories