Pemerintah Gencarkan e-Smart IKM, Nilai Transaksi E-Commerce Tembus Rp266 Triliun

Ilustrasi pekerja menyelesaikan pembuatan produk di kios sentra kerajinan berbahan rotan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, WongKito.co, - Di Indonesia nilai transaksi e-commerce terus  tumbuh. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), pada tahun lalu saja nilainya mencapai Rp266,3 triliun.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) telah meluncurkan program e-Smart IKM sejak 2017.

Program ini ditujukan untuk mendorong produk-produk IKM nasional berdaya saing global. Strateginya dengan memanfaatkan platform digital seperti e-commerce, website dan media sosial.

Baca Juga : Pertumbuhan Kredit Properti Diprediksi Capai 20-22 Persen

Plt. Dirjen IKMA Kemenperin Reni Yanita mengatakan digitalisasi ini penting untuk pemasaran. Menurutnya, transformasi digital yang terjadi saat ini sudah berkembang pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemic COVID-19.

“Kondisi tersebut telah mengubah perilaku konsumen, salah satunya dalam pemilihan saluran pembelian atau belanja konsumen,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Selasa, 26 Oktober 2021.

Reni bilang, sejak 2020, pelaksanaan program e-Smart IKM menjadi bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Gernas BBI merupakan sebuah gerakan nasional sebagai bentuk dukungan terhadap industri/produk dalam negeri.

Selain itu, lanjutnya, kampanye Gernas BBI ini juga bertujuan untuk meningkatkan UMKM/IKM onboarding di plaform digital, dengan target sebanyak 30 juta UMKM pada tahun 2023.

Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pendampingan digital marketing, manajemen usaha, dan fasilitasi membership di e-commerce global.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Aprilia Ciptaning pada 26 Oct 2021 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories