Pemkot Klaim PSBB Pertama Kucurkan Bansos Rp8,8 Miliar

ilustrasi sembako

 

PALEMBANG, WongKito.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengklaim mengucurkan anggaran sebesar Rp8,8 miliar untuk 49 ribu KK penerima manfaat bantuan sosial (bansos) dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB pertama.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Heri Aprian di Rumah Dinas Walikota Palembang, Selasa (9/6) mengatakan penyaluran bansos telah tersebar merata dan berhasil terdistribusi tepat sasaran.

"PSBB periode pertama Pemkot sudah mengucurkan anggaran Rp8,8 miliar untuk 49 ribu KK penerima manfaat bansos, bantuan berupa paket sembako senilai Rp179 ribu per KK," kata Heri.

Ia mengatakan, meski pembagian bansos PSBB pertama sudah terealisasi langsung ke warga. Pengiriman bansos untuk PSBB jilid II (dua) sedang dalam proses penyaluran, karena masih menunggu persetujuan Wali Kota Palembang, Harnojoyo.

"Kami sudah melaporkan lagi data jumlah warga miskin baru ke wali kota di luar data terpadu kesejahteran sosial (DTKS). Data PSBB jilid II ini ada sebanyak 33 ribu kartu keluarga (KK)," ungkap dia.

Heri menerangkan, pihak penerima bantuan sosial pada PSBB kedua adalah warga yang belum mendapat bantuan sebelumnya. Ia memastikan tidak akan ada pembagian bansos yang tumpang tindih dari penyaluran penerapan PSBB pertama.

"PSBB pertama yang berakhir 2 juni kemarin, warga yang sudah dapat (bansos) tidak akan mendapatkan kembali bansos kedua. Karena sembako datanya juga sudah ditujukkan di lingkungan Pemkot," terang dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa melanjutkan, paket sembako yang disalurkan telah diperhitungkan kecukupannya selama 15 hari, dengan perhitungan anggaran berkisar Rp50 miliar dari total Rp200 miliar alokasi penanganan COVID-19.

"Masih sampai dua bulan kedepan, kemungkinan kami predikisi jumlah warga miskin baru bisa bertambah. Maka itu, sembako kita estimasi penambahan 5 persen data Misbar," tutupnya.

Sebagai informasi Pemkot Palembang memiliki anggaran Covid-19 total Rp480 miliar, dengan alokasi dana yang telah terpakai sebesar Rp200 M dan sisanya masih belum dikucurkan pemerintah pusat.

Sementara sebelumnya Relawan Tanggap Darurat (Regta) COVID-19 meminta Pemkot Palembang agar transparan dalam menggunakan anggaran penangganan pandemi Virus Corona yang dialokasikan sebesar Rp480 miliar dari APBD daerah setempat.

"Selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama dari 21 Mei hingga 2 Juni 2020, kami menemukan tidak ada sama sekali bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi wabah COVID-19," kata Ketua Regta COVID-19, Asri Lambo, di Palembang, Rabu (3/6).

Ia menjelaskan, sebelum pelaksanaan PSBB tahap pertama pihaknya bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palembang untuk membagikan 150 paket sembako.

Namun, setelah dilaksanakan PSBB tidak adalagi pembagian sembako padahal saat ini semakin banyak warga kota pempek yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok akibat tak ada akses mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ujarnya.

Kondisi tersebut, apakah pemerintah lalai atau mungkin ada pertimbangan lain, tentunya menjadi pertanyaan bagi semua pihak termasuk relawan yang sampai kini aktif berkeliling memastikan kondisi terkini warga di daerah itu.

Padahal sebelumnya pemkot dengan aktif menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat bahkan dari pihak ke-3 pun juga banyak, tambah Asri.(Cha)

Bagikan

Related Stories