Ekonomi dan UMKM
Pemkot Palembang Siapkan Pasar Murah Dampak Kenaikkan BBM
PALEMBANG, WongKito.co - Pemkot Palembang bersiap menyelenggarakan pasar murah atau operasi pasar sebagai upaya menstabilkan harga sembako dampak dari kenaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah diterapkan, per 3 September 2022.
"Kenaikkan harga BBM berdampak langsung pada menurunnya daya beli masyarakat, sehingga pelaksanaan pasar murah penting untuk segera dilaksanakan," kata Walikota Palembang, Harnojoyo, Senin (5/9/2022).
Berdasarkan catatan Bank Indonesia, inflasi Kota Palembang mencapai 5,43% dan komponen yang mempengaruhinya adalah, beras, telur, bawang merah dan cabai.
Harno menegaskan penting segera dilaksanakan pasar murah, tidak hanya sebatas pada kawasan-kawasan tertentu saja tetapi bisa sampai ke setiap kelurahan.
Baca Juga:
- Menteri Erick: Nelayan Tetap Bisa Dapat Solar Murah Lewat Koperasi
- Soimah Minta Keadilan untuk Almarhum Anaknya, Gontor Sampaikan Permintaan Maaf
- Mitra Terjamin Jamkrindo Per Juni 2022 Capai 5 Juta, Transformasi Layanan Digital
Hal ini, tambah dia penting untuk memastikan masyarakat kota pempek mendapatkan sembako dengan harga terjangkau, karena seperti diketahui sebelum BBM naik saja berbagai komoditas pokok sudah naik, apalagi kini, tambah dia.
Upaya mengendalikan harga sembako di pasar tradisional selama ini telah dilakukan Bank Indonesia bersinergi dengan Pemprov Sumsel dan kabupaten/kota di daerah tersebut.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja mengatakan, pihaknya lebih fokus untuk mempertahankan agar inflasi pangannya terjaga. Arahan untuk tetap menjaga stabilitas pangan menjadi prioritas.
"Gerakan nasional, beberapa hal yang dilakukan yakni operasi pasar bersama di lapangan pada waktu yang tepat," katanya.
Upaya lain, yakni mendorong kerja sama antara daerah. Refocusing anggaran ini sangat tergantung sekali terhadap APBD provinsi dan Kota Palembang.
Kemudian mendorong penggunaan data dan digitalisasi untuk pertanian. Serta melaksanakan gerakan tanaman dengan menerapkan urban farming.
Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menanam cabai, bawang merah dan komoditas lainnya untuk menjaga stabilitas pangan.
"Juga harus menjaga komunikasi agar ekspektasi masyarakat terhadap inflasi ini bisa terus terjaga," kata Edwin.(*)