Pemprov Kucurkan Stimulus Puluhan Miliar untuk 10 Kabupaten Rawan Karhutla

Gubernur Sumsel Herman Deru memantau Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Penanggulangan Karhutlah Provinsi Sumsel di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (30/6). Istimewa

PALEMBANG, WongKito.co - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengucurkan dana APBD sebesar Rp45 Miliar untuk 10 kabupaten, guna pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun ini.

“Dana Rp45 miliar itu sebagai stimulan, bisa untuk pembelian alat yang tidak habis pakai,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru usai menghadiri Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Karhutla Provinsi Sumsel di Lapangan Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (30/6).

Adapun 10 kabupaten yang mendapatkan bantuan anggaran karhutla tersebut yakni, Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Pali, Muba, OKI, OKU Timur, Muratara, Muara Enim, Musi Rawas, dan OKU Selatan. Besaran anggaran yang diberikan untuk tiap kabupaten tersebut berbeda, ditentukan dari luas lahan masing-masing.

Tidak hanya itu, ada empat kabupaten yang diberikan layar informasi indeks standar pencemaran udara (ispu). Dengan begitu, bupati maupun masyarakat dapat mengetahui kondisi indeks pencemaran udara daerahnya setiap hari. Adapun untuk perusahaan perkebunan, gubernur meminta untuk peduli dan membantu dalam penanggulangan karhutla yang terjadi setiap tahun ini.

“Kita mewajibkan perusahaan dalam hal penanganan karhutla. Dari laporan, ada sudah yang menyiapkan bantuan helikopter untuk memonitor lahan-lahan yang rawan terbakar. Kita butuh pengawasan bersama,” jelasnya.

Disinggung kemungkinan bertambahnya bantu anggaran dari Pemprov Sumsel ke kabupaten rawan karhutla, ia menanggapi optimis. Apabila kinerja daerah terlihat dipastikannya bantuan akan bertambah. Terlebih, selain bantuan dana Rp 45 miliar untuk kabupaten, Pemprov Sumsel sendiri masih memiliki anggaran karhutla lebih dari Rp 100 miliar. “Ya, provinsi memiliki anggaran itu, jumlahnya sekitar Rp 100 miliar,”kata Deru.

Dengan bantuan anggaran tersebut dia berharap, Sumsel dapat terbebas dari karhutla yang selalu menjadi ancaman setiap tahunnya. Namun ini juga harus ada peran dari masyarakat. Sejauh ini kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan secara ilegal dengan cara membakar sudah cukup tinggi. Masyarakat yang ingin membuka lahan baru bisa berkomunikasi dengan Gapoktan yang telah dibentuk untuk peminjaman alat membuka lahan baru seperti eskavator.

Sementara itu, Wakil Bupati OKI HM Djakfar Shodiq mengatakan, kabupaten OKI memiliki lahan yang berpotensi terbakar paling luas memang sangat membutuhkan bantuan itu. OKI mendapatkan bantuan Rp 8 milyar yang akan dialokasikan untuk pengadaan alat baru. "Yang jelas utamanya untuk peralatan dan sarana prasarana,” terangnya. Saat ini OKI telah membentuk satuan tugas dibeberapa desa yang dinilai luas dan rawan karhutla. Seperti di Desa Cengal, Tulung Selapan, Pampangan, Pedamaran dan Mesuji.

Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan menyatakan, siap menurunkan sedikitnya 1000 personel untuk melakukan pencegahan dan pengawasan di titik-titik rawan karhutla. Senada dengan itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Eko Indra Heri mengatakan, kekuatan personel dan ketersediaan alat sudah ada. Namun, alat merupakan konsep terakhir, hal utama adalah pencegahan.

Maka itu dalam menanggulanginya dibutuhkan edukasi serta ajakan secara masif ke masyarakat agar tidak membuka lahan secara ilegal. "Pencegahan ini kita bisa lakukan secara bersama. Kami juga sudah menyebarkan maklumat kepada masyarakat tentang dampak dan bahayanya Karhutla. Bahkan kami juga sudah membentuk relawan peduli karhutla," papar Kapolda. (asv)

Bagikan

Related Stories