Ragam
Pencarian Aktor Teater SMB II: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan Banyak Peminat
PALEMBANG, WongKito.co - Pencarian aktor atau casting teater “Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan” yang digelar Lembaga Budaya Komunitas Batanghari (Kobar) 9 mengundang ratusan orang untuk hadir di Gedung Kesenian Palembang, Sabtu - Minggu (15-16/02/2025).
Ketua Kobar 9, Vebri Al Lintani mengatakan, pihaknya akan menggelar pementasan teater panggung berjudul “Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan” tersebut pada bulan Juli akhir 2025. Vebri menjelaskan, rencana ini sudah sangat lama tapi naskahnya baru selesai di awal tahun 2025. “Sudah tiga tahun atau lebih naskahnya saya kerjakan, artinya rencana pementasan drama ini sudah lama,” katanya.
Untuk mendukung pementasan maka digelar pencarian aktor dengan dewan juri terdiri dari Vebri Al Lintani, Amir Hamzah, Fir Azwar (Amanda Maida Lamhati), dan Ali Goik. Diakuinya, peserta yang mengikuti casting sempat membludak hingga ratusan orang sejak hari pertama digelar. Peserta tersebut diketahui berasal dari berbagai kalangan di Kota Palembang.
Adapun naskah drama sendiri, jelas Vebri, didasarkan atas sejarah pahlawan Palembang Sultan Mahmud Badaruddin II. Sejarahnya terjadi antara abad 18 akhir hingga abad 19 dengan latar Palembang. Dibutuhkan figuran-figuran sekitar 40 hingga 60 orang. “Oleh karena itu, kami berikan peluang kepada masyarakat untuk mengikuti casting ini. Siapa tahu ada yang berbakat menjadi pemain teater,” ujarnya.
Dalam proses casting ini peserta dinilai meski belum dalam karakternya. Karakter dramanya antara lain sultan, pangeran, pengawal istana, orang Belanda, ada juga masyarakat Palembang. Peserta yang terpilih akan mendapatkan pelatihan dasar teater terlebih dulu baru akan ditentukan perannya. Peserta juga diharuskan menandatangani pakta integritas sebagai komitmennya menjalankan pelatihan.
Vebri mengaku sempat kebingungan mencari pemeran karena sekarang tidak ada teater umum yang aktif di Kota Palembang. Menurutnya, dalam 15 tahun terakhir hampir tidak ada teater umum yang eksis. Teater yang eksis itu teater sekolah, dan itu juga minim mendapatkan pengetahuan dasar karena mainnya juga biasanya teater remaja. “Kami pastikan nanti kalau lulus dari casting ini peserta akan mendapat pengetahuan dan latihan teater yang berkualitas,” cetus dia.
Pihaknya berharap ke depan para peserta terpilih bisa bermain teater dengan bagus. Vebri mengingatkan, belajar basis teater tidak hanya untuk menjadi aktor tapi bisa juga diantaranya untuk memperkuat karakter pribadi, belajar konsentrasi, belajar berpikir sistimatis, dan sebagainya. (yulia savitri)