KabarKito
Pendaftaran Membeludak, Tes Kemampuan Akademik 2025 Bisa Jadi Jalur Prestasi ke Perguruan Tinggi
JAKARTA, WongKito.co - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi membuka pendaftaran Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk siswa kelas 3 SMA/MA/sederajat dan SMK/MAK pada 24 Agustus hingga 5 Oktober 2025. Siswa dianjurkan mengikuti tes tersebut karena hasil TKA dapat menjadi nilai tambahan bagi mereka yang melanjutkan kuliah lewat jalur prestasi.
Merujuk pada statistik pendaftarannya yang publik bisa pantau melalui laman tka.kemendikdasmen.go.id, terpantau antusiasme pendaftar yang tinggi. Di minggu pertama pembukaan pendaftaran, sudah lebih dari 1,5 juta siswa yang biodatanya dikirimkan oleh satuan pendidikan.
Pengamat Pendidikan dari Taman Siswa, Darmaningtyas mengatakan, selain untuk melanjutkan pendidikan ke universitas, TKA bisa menjadi salah satu parameter untuk mengukur perkembangan individual siswa. “Kalau saya (siswa) ikut,” tegas Darmaningtyas kepada media.
Menurut dia, TKA hadir sebagai sistem evaluasi baru yang menjadi standar validasi bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dalam sistem pendidikan, langkah ini penting untuk mengukur kualitas.
- Ikan Bakar Sumba, Sensasi Kuliner Laut NTT yang Wajib Dicoba
- Strategi Cerdas Dana Murah BRI Terungkap, Ini Kata Hery Gunardi
- 7 Kiat Jaga Kesehatan Mental di Tengah Banyaknya Aksi Demonstrasi
Kehadiran TKA menjadi langkah penting dalam menghadirkan standarisasi pendidikan yang selama ini dinilai kurang menyentuh aspek individual. Ia menyebut, pendidikan yang baik memerlukan tolok ukur yang jelas untuk mengukur hasil belajar, dan TKA dapat berfungsi sebagai salah satu indikator tersebut.
"Pendidikan dimanapun itu, perlu adanya standarisasi jadi kita mengukur kualitas pendidikan itu dasarnya apa. Standar itu dilihat dari evaluasi pembelajaran dan TKA ini adalah salah satu instrumen untuk melihat hasil pembelajaran," jelas Darmaningtyas.
Berbeda dari sistem evaluasi sebelumnya yang lebih menilai lembaga secara keseluruhan, TKA dirancang untuk mengukur pencapaian setiap siswa. Meski tes ini bersifat opsional, bagi siswa yang memiliki semangat belajar tinggi dan ingin mengetahui kemampuan diri, TKA dapat menjadi sarana strategis untuk mengukur kualitas diri. "TKA ini adalah proses evaluasi pembelajaran untuk setiap siswa," katanya.
Selain itu, TKA dipandang mampu membantu siswa yang berasal dari lingkungan belajar kurang mendukung. Dengan adanya tes ini, mereka memiliki kesempatan untuk menegaskan kemampuan akademiknya secara lebih objektif, sekaligus memotivasi diri untuk belajar lebih giat.
Darmaningtyas membandingkan fungsi TKA dengan tes kemampuan bahasa seperti TOEFL atau IELTS. Menurutnya, TKA dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk seleksi masuk perguruan tinggi, tetapi juga sebagai alat ukur perkembangan akademik individu. Hal ini diharapkan dapat mendorong budaya belajar yang lebih sehat, di mana siswa, guru, hingga orang tua bersama-sama berupaya mencapai hasil yang lebih baik.
Meskipun tidak menjadi penentu kelulusan, TKA diyakini mampu menghadirkan atmosfer kompetisi positif di kalangan pelajar. Ketika nilai TKA menjadi acuan, motivasi untuk belajar cenderung meningkat, bukan hanya dari sisi siswa tetapi juga dukungan dari sekolah dan keluarga.
Namun, keberhasilan TKA tidak hanya bergantung pada antusiasme peserta, melainkan juga pada integritas penyelenggaraannya. Darmaningtyas menegaskan pentingnya menjaga proses tes agar bebas dari manipulasi nilai atau kebocoran soal, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar mencerminkan kualitas pendidikan.
- Bundaran Air Mancur Palembang Siap Diperelok, Apa Saja Rencana Perubahannya?
- ICJS 2025: Naskah Akademik RUU Keadilan Iklim Soroti 5 Kelemahan Kebijakan Nasional
- Aliansi Driver Online Sumsel Desak Kapolri Usut dan Proses Anggota Pelindas Ojol
Darmaningtyas juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas dalam pelaksanaan TKA agar hasilnya dapat mencerminkan kualitas pendidikan yang sesungguhnya.
“Kalau penyelenggaraan TKA tahun ini hasilnya belum memuaskan, mungkin itu bisa diingatkan tahun yang akan datang. Tapi menurut saya yang paling penting adalah baik guru maupun dinas itu tidak perlu melakukan manipulasi terhadap nilai. Dulu kan sering ada kebocoran soal, ada manipulasi nilai,” ulasnya.
“Menurut saya dengan TKA ini nggak perlu lah. Nggak perlu cari-cari kebocoran soal, nggak perlu ada manipulasi nilai gitu ya. Ya seandainya saja karena itu akan mencerminkan kualitas pendidikan yang sesungguhnya,” tambah Darmaningtyas.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah membuka pendaftaran Tes Kemampuan Akademik untuk jenjang SMA/MA/ Sederajat dan SMK/MAK dimulai tanggal 24 Agustus hingga 5 Oktober 2025.
Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 3 September 2025.