Ekonomi dan UMKM
Pendapatan Tesla Naik Tapi Laba Turun Sepanjang Kuartal III
JAKARTA - Buntut perang harga, laba perusahaan otomotif mobil sport elektrik Tesla (TSLA) sepanjang kuartal ketiga diumumkan turun.
Pendapatan kuartal ketiga perusahaan milik Elon Musk tersebut jauh dari ekspektasi analis di tengah perang harga yang sedang berlangsung.
Dikutip TrenAsia.com dari Investopedia pada Kamis, 19 Oktober 2023, Tesla mengatakan pendapatan pada kuartal ketiga mereka naik 9% menjadi US$23,35 miliar atau setara Rp369,95 kuadriliun, sementara laba yang disesuaikan turun 37% menjadi 66 sen per saham.
Angka ini berbeda dengan proyeksi analis yang disurvei oleh Visible Alpha. Analis memperkirakan bahwa Tesla akan melaporkan pendapatan sebesar US$24,3 miliar atau setara Rp385 kuadriliun dan earning per share (laba bersih perusahaan dibagi jumlah saham beredar) yang disesuaikan sebesar 73 sen.
Tesla mengatakan profitabilitasnya anjlok karena banyak faktor. Diantaranya adalah penurunan harga jual rata-rata kendaraan produk mereka, dampak negatif valuta asing, dan peningkatan biaya operasional yang terkait dengan Cybertruck (truk listrik anti peluru), kecerdasan buatan, serta proyek penelitian dan pengembangan lainnya.
Baca juga:
- Hadirkan Irjen Kemenag, UIN Raden Fatah Selenggarakan Pembinaan ASN
- Agustus 2023 Kredit Bermasalah di Sektor Otomotif Sebesar 2,65 Persen
- Simak Yuk Harga Rumah di Medan Tertinggi Se-Indonesia
Sementara itu, pendapatan operasional turun 52% dari tahun sebelumnya menjadi US$1,76 miliar atau setara Rp27,89 triliun dan biaya operasional meningkat 43% dibandingkan periode yang sama.
Adapun margin operasi Tesla turun menjadi 7,6%, dibandingkan dengan 17,2% pada kuartal ketiga tahun 2022.
Margin Tesla telah menyusut karena perusahaan berulang kali memangkas harga banyak produknya. Langkah ini diambil karena lemahnya permintaan domestik dan meningkatnya persaingan dari pembuat kendaraan listrik Tiongkok seperti BYD Co. ( BYDDY ).
Awal bulan ini, Tesla mengatakan pengiriman kuartal ketiga, yang merupakan proksi penjualan, adalah 435 ribu, dibawah prediksi analis. Produksi pada periode tersebut turun menjadi sekitar 430 ribu dari 480 ribu pada kuartal kedua. Perusahaan mengaitkan penurunan produksi dengan waktu henti operasi yang dilakukan untuk peningkatan pabrik.
Diketahui target tahunan pengiriman Tesla adalah 1,8 juta kendaraan. Itu artinya perusahaan kini harus mengirimkan 476 ribu kendaraan dalam tiga bulan terakhir di tahun 2023.
Untuk mencapai target tahunan, Investor telah meminta Tesla untuk beralih ke strategi periklanan tradisional, yang mana selalu dihindari Tesla sebelum-sebelumnya.
Perang harga kendaraan listrik berdampak baik bagi konsumen, karena penjualan seluruh industri di AS mencapai rekor 300 ribu kendaraan pada kuartal ketiga. Namun, pangsa pasar Tesla semakin menyusut. Perusahaan kini hanya menguasai separuh pasar, pangsa pasar ini terendah yang pernah ada dan turun dari 62% pada kuartal pertama.
Saham Tesla naik sedikit dalam perdagangan setelah jam kerja pada hari Rabu, setelah jatuh 4,8% menjadi US$242,68 dalam perdagangan reguler. Sahamnya telah naik sekitar 10% selama setahun terakhir tetapi jauh dibawah level tertinggi tahun 2021 yang lebih dari US$400.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 19 Oct 2023