Penerimaan Pajak Hingga April 2024 sebesar Rp624,19 Triliun

(null)

JAKARTA - Kementerian Keuangan RI mencatat realisasi penerimaan pajak pada Januari hingga April 2024 sebesar Rp624,19 triliun atau setara dengan 31,38% dari target APBN 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui ada tekanan terhadap penerimaan pajak. Sri Mulyani lebih menjelaskan penerimaan pajak ini terdiri atas PPh non migas Rp377 triliun atau 35,4% dari target. Selain itu PPN danPPnBM tembus sebesar Rp218,5 triliun atau 26,9%,. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lain Rp3,87 triliun atau 10,2%. Terakhir PPh Migas Rp24,81 triliun.

"Harga komoditas energi yang masih fluktuatif . Ini  menjelaskan bahwa penerimaan pajak dan PNBP Indonesia mengalami penurunan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Mei pada Senin, 27 Mei 2024.

Baca juga:

Menkeu menjelaskan, PPh non miggas menurun karena penurunan PPh Tahunan Badan yang mencerminkan penurunan profibilitas tahun 2023, terutama pada sektor-sekto komoditas.

Lalu untuk PBB dan pajak lainnya juga turun akibat tidak terulangnya pembayaran tagihan pajak pada tahun 2023. Terakhir PPh migas menurun karena penurunan lifting.

Harga Komoditas Energi Fluktuatif

Bendahara negara ini menjelaskan bahwa, harga komoditas energi dan pangan masih fluktuatif. Selain itu permintaan dan penawaran volatilitas harga juga dipengaruhi oleh faktor geopolitik dan perubahan iklim.

Untuk komoditas Brent sempat melonjak dengan adanya kejadian meninggalnya Presiden Iran dalam kecelakaan helikopter namun sudah menurun, di angka US$81,9 per barel atau 6,3% secara year to date (YTD).

CPO atau minyak mentah nampak stabil di angka US$836 per ton atau mengalami kenaikan 4,2% secara YTD. Untuk natural gas diakui Sri Mulyani mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari awal tahun yaitu di angka 13% atau US$2,8 per MMBtu. Terakhir harga batu bara Indonesia justru terkoreksi US$142 per metric ton atau -2,7% YTD, jauh lebih rendah dari 2022 hingga 2023.

APBN Surplus

Kementerian Keuangan mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus sebesar Rp75,7 triliun hingga April 2024 atau 0,33% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per akhir April 2024.

Sayangnya meski APBN April 2024 surplus namun kinerja pendapatan negara turun daripada belanja negara. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pendapatan negara tercatat sebesar Rp924,9 triliun atau turun 7,6% secara yoy.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 28 May 2024 

Bagikan

Related Stories