KabarKito
Penjual Bendera Keluhkan Turun Omzet
PALEMBANG, WongKito.co - Pandemi COVID-19 berdampak hampir pada semua lini ekonomi, termasuk penjualan bendera merah putih yang biasanya ramai setiap menjelang perayaan hari kemerdekaan RI. Namun, saat ini penjualan bendera merah putih dan umbul-umbul justeru omzet mengalami penurunan.
Salah seorang penjualan bendera, Asmawati di Jalan POM X tepat depan masjid DPRD Sumsel, kota Palembang mengatakan sebelumnya omzet penjualan bendera dan umbul-umbul tersebut bisa mencapai Rp5 juta sehari.
Bertolak belakang dengan kondisi kekinian, yang omzet penjualan dagangan setahun sekali itu hanya ratusan ribu per hari, katanya, di Palembang, Kamis (6/8).
Menurut dia, tahun-tahun sebelumnya pembeli mayoritas berasal dari karyawan kantor terutama bank-bank dan perusahaan besar lainnya.
Sepinya pembeli membuat penjual membatasi stok bendera dan umbul-umbul di lapak karena mengantisipasi kerugian, tambah dia.
Diceritakannya, berjualan tiap 1 Agustus sampai momen kemerdekaan selesai. Hari pertama jualan saya dapat Rp1 juta, tapi makin hari malah sepi," keluh wanita yang tinggal di Tangga Buntung.
Biasanya ia berjualan dari pukul 07.00 WIB dan sebelum waktu maghrib bendera yang digantung mulai dirapikan. Sebab pada malam hari tidak banyak konsumen yang membeli bendera.
Sejumlah produk yang dijualnya, seperti bendera plastik Rp 20 ribu satu pack. Kalau benderanya tidak habis bisa dijual lagi tahun depan, karena kalau dicuci tidak luntur. Tahun ini walaupun tidak upacara, tapi orang tetap masang bendera," tuturnya.
Asmawati mengungkapkan ia mengambil bendera langsung dari Bandung dengan beragam ukuran, mulai bentuk kecil hingga ukuran 10 meter.
"Harga ukuran 120x180 cm dijual Rp45 ribu, Rp35 ribu untuk yang 60x90 dan yang untuk kantoran panjangnya bisa 10 meter Rp300-350 ribu. Kalau umbul-umbul Rp45 ribu dan ukuran kecil Rp5 ribu," tukasnya. (Cha)