Ragam
Penjualan Produk Unggas Naik 12,43%, Laba Charoen Pokphand Malah Turun
JAKARTA- Emiten penghasil pakan dan produk unggas, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan kinerja penjualan moncer pada paruh pertama tahun ini. Mengutip laporan keuangan perseroan, penjualan produk unggas naik 12,43% dengan nilai Rp28,63 triliun.
Sayangnya, penjualan CPIN yang laris manis tak berbanding lurus dengan laba bersih yang diraih perusahaan.
CPIN tercatat meraup laba bersih Rp2,41 triliun pada semester I-2022. Raihan ini lebih rendah 14,68% dibanding periode sama tahun lalu dimana perusahaan embukukan laba sebesar Rp2,83 triliun.
Turunnya laba bersih perusahaan terjadi lantaran adanya kenaikan beban pokok yang membengkak hingga Rp23,74 triliun atau naik sebesar 17,68% secara tahunan (yoy). Bengkaknya beban pokok dipicu oleh kenaikan bahan baku, upah buruh, serta pabrikasi.
Baca Juga :
- Simak, 5 Pekerjaan Lepas ini Janjikan Gaji di Atas UMR
- Hari ini, Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi
- Khusus untuk Jurnalis, GO-JEK kembali Selenggarakan Kompetisi Kreasi Pewarta Anak Bangsa
Lebih rinci, beban penjualan, biaya gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan juga mengalami kenaikan mencapai total Rp434,89 miliar. Kemudian, beban pajak penghasilan bersih CPIN juga meningkat menjadi Rp580,11 miliar.
Berdasarkan performa perusahaan pada semester pertama tahun ini, CPIN mencetak laba per saham dasar senilai Rp147. Angka ini lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yakni sebesar Rp173.
Pada akhir Juni, CPIN membukukan total aset sebesar Rp39,09 triliun, lebih tinggi 10,28 persen dari akhir 2021. Total liabilitas perseroan juga naik 29,15 persen menjadi total Rp13,29 triliun. Kemudian, jumlah modal atau ekuitas perseroan tumbuh 2,55 persen sebesar Rp25,79 triliun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 04 Aug 2022