Ekonomi dan UMKM
Per 14 Desember 2022, Menteri Keuangan Catat Defisit APBN 2022 Tembus Rp237,7 Triliunn
JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan per 14 Desember 2022 realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 defisit senilai Rp237,7 triliun atau setara 1,22% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun jika dilihat hingga 30 November 2022, APBN mengalami defisit sebesar 1,21% terhadap PDB atau mencapai Rp236,9 triliun.
"Defisit ini jauh lebih kecil dari yang direncanakan dari Perpres 98 dan jauh lebih kecil dibandingkan defisit tahun lalu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, dilansir pada 21 Desember 2022.
Baca Juga :
- Presiden Jokowi Resmi Larang Ekspor Biji Bauksit Mulai Juni 2023
- Perintis Triniti (TRIN) Kantongi Restu Rights Issue Rp133 Miliar, Lakukan Penambahan Modal
- Kontingen Fastron Juara, Porseni Pekerja Kilang Pertamina Internasional 2022 Resmi Ditutup
Bendahara negara ini merinci, disisi pendapatan negara per 14 Desember 2022 tercatat sebesar Rp2.337,5 triliun dari target APBN 2022 dalam Perpres 98/2022 yang sebesar Rp2.266,2 triliun.
Lalu untuk penerimaan pajak hingga 14 Desember 2022 tercatat mencapai Rp1.634,36 triliun naik 41,9% dibandingkan 2021 sebesar Rp1.151,5 triliun. Sementara untuk penerimaan bea dan cukai mencapai Rp293,08 triliun atau 98,1% dari target Perpres 98.
Jika dilihat dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 551,1 triliun, tumbuh 56,6% dibandingkan dengan tahun lalu dan 114,4% dari target Perpres 98. Hal ini ditopang oleh setoran petambangan non migas, batu bara, yang tumbuh 134%.
Dari sisi belanja negara hingga November 2022 tercatat sebesar Rp2,717,6 triliun atau 87,5% dari APBN. Belanja negara terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp954,4 triliun, belanja non K/L Rp1.013,5 triliun, transfer ke daerah sebesar Rp749,7 triliun dan belanja pembiayaan investasi Rp82,05 triliun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 21 Dec 2022