Perolehan Kontrak Baru PPRE Kuartal III-2021 Capai Rp4,7 Triliun

Tambang Nikel Weda Bay, salah satu tambang nikel yang dikerjakan oleh PT PP Presisi Tbk (PPRE). (eramet.com)

JAKARTA, WongKito.co, – Perolehan kontrak baru PT PP Presisi Tbk (PPRE) tembus 130% dari target yaitu sebesar Rp4,7 triliun pada kuartal III-2021. Pencapaian kontrak baru tersebut tumbuh 241% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, senilai Rp1,9 triliun. 

Pada September 2021, perseroan berhasil menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp1,2 triliun yang didapat dari Proyek Pembangunan Jalan Hauling Tambang Batubara milik PT Marga Bara Jaya – Jambi. Proyek tersebut dikontribusi dari PT LMA yang merupakan anak usaha perseroan. 

Secara komposisi per lini bisnis, perolehan kontrak baru saat ini telah didominasi oleh Mining Services sebesar 49,5%, Civil Work sebesar 43,6%, dan sisanya berasal dari Production Plant, Structure Work, dan Rental HE sebesar 6,9%. 

Baca juga: https://wongkito.co/read/wow-tukar-sim-card-ke-4-g-telkomsel-dapat-kuota-hingga-30-gb

Pada sektor pertambangan, lingkup pekerjaan perseroan yakni pembangunan infrastruktur utama dan pendukung kegiatan pertambangan seperti Hauling Road Development, Upgrading dan Maintenance, pembuatan stockpile, jetty, port dan kegiatan utama jasa pertambangan yakni pengupasan lapisan tanah penutup dan hauling services

Direktur Peralatan dan SCM PPRE, Wira Zukhrial menyatakan bahwa dengan meningkatnya pencapaian kontrak baru tersebut, semakin menegaskan upaya perseroan dalam melakukan diversifikasi pada jasa pertambangan. 

“Pencapaian tersebut tentunya semakin meningkatkan posisi perseroan sebagai kontraktor jasa tambang nikel maupun main contractor pada pekerjaan civil work,” ujarnya, Senin, 18 Oktober 2021.

Selain itu, lanjut Wira, competitiveness perusahaan juga meningkat dengan diperolehnya pasar-pasar baru di luar grup sebesar 89,31% dari total kontrak baru yang diperoleh hingga September 2021.

Ia optimistis masih dapat menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp700 miliar – Rp1 triliun pada triwulan keempat tahun ini. Penambahan tersebut akan berasal dari beberapa proyek jasa tambang maupun infrastruktur yang sedang perseroan garap. 

“Harapan kami, dengan perolehan kontrak baru yang signifikan pada 2021 ini dapat meningkatkan kinerja secara optimal pada tahun-tahun mendatang,” tandas Wira.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Drean Muhyil Ihsan pada 19 Oct 2021 

Editor: Nila Ertina
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories