KabarKito
Pertama Kali, Subholding Gas Pertamina Salurkan Gas CNG ke Batang Industrial Park
Batang – PT Pertagas Niaga (PTGN) sebagai afiliasi Subholding Gas Pertamina konsisten mengupayakan ketersedian energi bersih bagi pelaku Industri. Rabu, (07/09) untuk pertama kalinya PTGN memasok kebutuhan gas alam dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) untuk Kawasan Batang Industrial Park, Kabupaten Batang.
PTGN mensuplai pabrik baru Nestle Bandaraya Factory untuk bahan bakar boilernya dengan jumlah volume 12.000m³/ bulan. Pemanfaatan CNG ini sebagai bentuk tingginya kesadaran industri menggunakan energi bersih.
Suplai CNG PTGN disalurkan dari SPBG Kaligawe, Semarang, yang sebagian peruntukannya dapat dimanfaatkan kebutuhan untuk industri. CNG ini kemudian diantarkan ke Kabupaten Batang bekerjasama dengan PT Patra Logistik sebagai transporter.
“Suplai CNG ini adalah agresivitas PTGN sebagai subholding gas grup untuk meluaskan pasar di Jawa Tengah yang menjadi salah fokus wilayah niaga kami. Industri di Batang terus bertumbuh dan kami optimistis dapat mendukungnya dengan penyediaan energi bersih,” ujar President Director Pertagas Niaga, Aminuddin, 9/9/2022.
Penggunaan CNG menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi bersih yang handal bagi wilayah yang belum terjangkau infrastruktur jaringan pipa gas. Saat ini PTGN telah mensuplai CNG di Pulau Jawa, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Bali dengan volume rata-rata 850.000 MMBTU/bulan. Pemanfaatan gas alam sebagai energi bersih, juga merupakan bagian upaya mewujudkan pemerataan dan kemandirian energi dalam negeri.
Penyaluran gas bumi ke Kawasan Batang Industrial Park menambah industri yang dilayani oleh Subholding Gas Pertamina di Jawa Tengah. Untuk saat ini sebanyak 19 pelanggan komersial dan industri telah dilayani dengan total pemakaian gas sebesar 13 BBTUD.
Sedangkan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur secara keseluruhan, Subholding Gas Group telah melayani pemanfaatan gas bumi dengan infrastruktur pipa transmisi sepanjang 961 KM dan pipa distribusi sepanjang 2.947 KM. Sementara infrastruktur non pipa untuk utilisasi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).
Sebelumnya, General Manager PGN Sales Opetation Region 3, Jabanusa, Edi Armawiria menjelaskan bahwa pengembangan infrastruktur pipa maupun non pipa dilakukan untuk mempercepat peningkatan pemanfaatan gas bumi untuk seluruh segmen pelanggan. Terdapat juga kawasan industri yang tengah digiatkan pengembangannya dengan potensi pemanfaatan gas bumi di Kawasan Industri Terpadu Batang sekitar 10 BBTUD dan KI Kendal sebesar 13 BBTUD.
Sejumlah SPBG yang telah dioperasikan untuk menyediakan bahan bakar gas yang lebih hemat dan ramah lingkungan bagi transportasi yakni SPBG Ngagel, SPBG Kaligawe, SPBG Mangkang, dan SPBG Penggaron pun dapat dioptimasi untuk melayani kebutuhan gas bumi diluar sektor transportasi.
“PGN siap menyalurkan gas bumi serta mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memberi nilai tambah yang lebih banyak bagi kawasan industri di Jawa Tengah. Seluruh infrastruktur diintegrasikan untuk menunjang pasokan gas bumi dalam jangka panjang baik berbasis onshore maupun offshore,” ujar Edi.
PGN berkomitmen bahwa penyaluran CNG untuk industri di Kawasan Batang Industrial Park menjadi wujud realisasi upaya Subholding Gas Pertamina untuk menyediakan infrastruktur maupun pasokan gas yang handal dan terintegrasi. Upaya perluasan layanan gas bumi juga akan ditingkatkan agar bisa menunjang produktivitas industri-industri di Jawa Tengah.