Pertamina Bersinergi dengan Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang, Mengisi Jiwa Anak-Anak di Penjuru Dusun Sei Sembilang

Area Manager Communication, Relation & CSR PT KPI Unit Plaju, Siti Rachmi Indahsari yang berkesempatan mengisi sesi belajar bersama (Dok Pertamina)

PALEMBANG, WongKito.co, – Pada masa new normal pandemi sekarang ini, tentunya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting untuk dilakukan, terlebih bagi anak-anak usia 5-12 tahun yang cukup rentan dengan risiko penularan Covid-19.

Begitupun bagi anak-anak di Dusun IV dan V Sei Sembilang, Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Secara umum, tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (termasuk anak-anak) dalam menjalankan gaya hidup bersih dan sehat sekaligus mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan (termasuk mencegah penularan Covid-19). Selain itu, penerapan PHBS diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Setelah menempuh perjalanan darat kurang lebih 2 jam dari Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan hingga lanjut perjalanan laut (sungai) kurang lebih 3 sampai 4 jam, tibalah Perwira PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju di Dusun IV dan V Sei Sembilang, tempat pengabdian selanjutnya di penjuru negeri melalui program Bahari Sembilang Mandiri (BERLARI). Program ini merupakan inisiasi kerja sama dengan Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang yang berfokus pada pengembangan aspek keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat.

PT KPI Unit Plaju melihat pentingnya menerapkan PHBS terutama bagi anak-anak. Selain karena merupakan generasi penerus, anak-anak juga dapat menjadi bibit agent of change yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat ke depannya. Pada kegiatan implementasi PHBS, Perwira PT KPI Unit Plaju melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah sederhana dengan bahasa yang menarik sekaligus mendorong terciptanya kesadaran bagi anak-anak untuk selalu menjadi pioneer membuang sampah pada tempatnya.

Tidak hanya itu, pada kesempatan yang sama, anak-anak juga diajak untuk melakukan praktik cuci tangan yang benar serta panduan protokol Covid 19 yaitu 5 M. Hal ini berimplikasi pada pengurangan risiko penularan Covid-19. Anak-anak sangat antusias untuk melakukan kegiatan PHBS bersama. Selain karena dikemas dengan bahasa yang sederhana, anak-anak juga diajak untuk berinteraksi termasuk memberikan contoh membuang sampah di tempat sampah hingga mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Kegiatan ini memberikan arti mengingat akses informasi anak-anak di Dusun IV dan V Sei Sembilang terhadap PHBS cukup sulit dengan keterbatasan transportasi maupun informasi (ketidakadaan sinyal telekomunikasi).  

Area Manager Communication, Relation & CSR PT KPI Unit Plaju, Siti Rachmi Indahsari yang berkesempatan mengisi sesi belajar bersama mengenai pengelolaan mandiri sampah menyatakan, "Dengan mengajak anak-anak berinteraksi sedekat ini, kita dapat memberikan pemahaman bagi mereka apabila sampah tidak boleh dibuang di laut (kebetulan mereka tinggal di muara Sungai Sembilang, berbatasan dengan Laut Natuna Utara), cara membuang sampah yang benar yaitu di tempat sampah, serta memberikan informasi apabila sampah masih dapat digunakan maupun dikelola di bank sampah. Hal itu tentunya akan melekat dan mengisi jiwa mereka untuk terus menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menjadi pioneer kesehatan di masa mendatang”.

Dalam kesempatan yang sama, Bapak Afan Absori, selaku Kepala SPTN II Palembang (Kepala Taman Nasional Sembilang) mengungkapkan "Saya memberikan apresiasi kepada PT KPI Unit Plaju yang telah bekerjasama memberdayakan masyarakat di dalam Kawasan Taman Nasional Sembilang sekaligus peduli terhadap kelestarian keanekaragaman hayati di dalamnya".

Kegiatan ini turut berkontribusi pada implementasi SDGs Tujuan 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) serta Tujuan 14 (Menjaga Ekosistem Laut), terutama target “Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi kelautan, terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa barang laut dan dan polusi bahan makanan”.

Kegiatan berikut pun mendukung aspek sosial dan lingkungan, khususnya peningkatan kapasitas anak-anak agar terus menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan yang juga menjadi bentuk perwujudan ESG (Environmental, Social, Governance). (Usi)
 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories