Pertamina Lakukan Inovasi Model Bisnis, Dukung Transisi Energi Hingga Net Zero Emissions 2060

Pengendara mengisi bahan bakar secara mandiri (self service) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 April 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

JAKARTA, WongKito.co,  – PT Pertamina (Persero) menyiapkan inovasi model bisnis guna mendukung proses transisi energi sekaligus pencapaian target Net Zero Emissions Indonesia pada 2060 atau lebih cepat.

Vice President New Ventures Direktorat SPPU PT Pertamina (Persero) Mia Krishna Anggraini mengatakan inovasi model bisnis mampu menjadi kunci kesuksesan dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis baru untuk menghadapi transisi energi.

"Inovasi model bisnis dapat dilakukan melalui proses inkubasi di mana New Ventures Direktorat SPPU mendukung pengembangan bisnis baru Pertamina Group dengan menyediakan ekosistem inkubasi yang dibutuhkan," katanya yang dikutip dari Pertamina, Jumat, 10 Desember 2021.

Baca Juga : 12.12 Nikmati Promo di Mitra10 Tanjung Api-Api

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan salah satu inovasi tersebut, yaitu menargetkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pertukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

"Pertamina menginisiasi bisnis SPKLU melalui skema partnership dan terintegrasi dengan aplikasi MyPertamina," kata Alfian Nasution.

Menurut Alfian, Pertamina Patra Niaga menargetkan pembangunan 513 unit SPKLU atau SPBKLU hingga 2024 sebagai bagian strategi transisi energi. Jumlah itu terdiri atas 122 unit SPKLU dan 391 unit SPBKLU.

Namun, Alfian mengatakan, perlu dukungan atau insentif dari pemerintah untuk mengatasi tantangan keekonomian bisnis kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) yang belum baik. Bentuk dukungan yang dimaksud adalah terkait ekosistem yang belum terbentuk untuk mendapat keekonomian yang baik.

Dia merinci bantuan tersebut seperti insentif dan regulasi yang pro EV antara lain free atau diskon pemasangan ID pelanggan baru, pemberian tarif curah untuk SPKLU atau SPBKLU, free abodemen minimal selama dua tahun, dan insentif untuk pengguna EV untuk dapat menurunkan Total Cost Ownership (TCO) EV dengan benchmark di Taiwan.

Selanjutnya, dukungan terkait teknologi yang diperlukan antara lain keperluan fleksibilitas teknologi SPKLU (minimal satu socket untuk SPKLU) dan standarisasi baterai KBLBB roda dua.

Menyangkut perizinan, pengelolaan Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL) satu pintu di Pertamina bagi partner SPBU Pertamina (mitra DODO) dengan standar tetap mengikuti aturan yang berlaku.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Mutia Yuantisya pada 10 Dec 2021 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories