Perusahaan Sawit di Sumsel Diminta Antisipasi Karhutla

Acara konsolidasi dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, beserta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dari wilayah rawan kebakaran lahan lainnya seperti Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Lampung, dan pihak Gapki. (ist/KLH)

PALEMBANG, WongKito.co - Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan (KLH/BPLH) menegaskan pentingnya aksi bersama dalam menghadapi risiko kebakaran lahan yang terus mengancam wilayah-wilayah rawan di Indonesia, terutama menjelang musim kemarau. 

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, dalam kegiatan Konsolidasi Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Pengendalian Kebakaran Lahan yang digelar di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Sabtu (24/05/2025).

“Kebakaran lahan bukan hanya urusan pemerintah. Dunia usaha, terutama yang mengelola lahan dalam skala besar, memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat. Konsolidasi seperti hari ini adalah contoh konkret bahwa pencegahan bisa dimulai dari lapangan,” ujar Hanif.

Secara nasional, sejak 1 Januari hingga 22 Mei 2025, tercatat sebanyak 179 kejadian kebakaran lahan di sejumlah provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Meskipun jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut tetap menjadi peringatan bagi semua pihak agar tidak lengah dalam menghadapi musim kemarau mendatang.

“Kami harap peran aktif 146 perusahaan anggota Gapki dan 317 perusahaan lainnya di wilayah Sumatera bagian Selatan dapat memperkuat pencegahan kebakaran lahan, guna mendukung target nasional zero kejadian kebakaran lahan,” imbuhnya. 

Dalam kunjungan kerja di Sumsel tersebut, Hanif turut menyaksikan simulasi penanggulangan kebakaran lahan dari salah satu perusahaan perkebunan.

“Perlu adanya dukungan kepada instansi, lembaga, dan masyarakat untuk upaya strategis berskala besar, seperti patroli bersama, operasi modifikasi cuaca, hingga pemadaman apabila kondisi darurat terjadi,” tambah Hanif.

Kegiatan ditutup dengan penanaman pohon bersama sebagai simbol komitmen kolektif terhadap pelestarian lingkungan. Menteri Hanif juga memberikan apresiasi kepada Gapki atas komitmen dan partisipasi aktif dalam upaya pengendalian kebakaran lahan di Indonesia. (*)

Editor: Redaksi Wongkito
Tags karhutla sumsel Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories