Ekonomi dan UMKM
Petani Tembakau Sumringah dengan Naiknya Harga Jual Tembakau
Jakarta, Wongkito.co – Petani tembakau dapat bernafas lega, setelah harga tembakau mengalami kenaikan. Kenaikan harga tembakau yang tinggi tentunya menggembirakan petani, dibanding tahun sebelumnya.
Petani Kabupaten Rembang khususnya desa Pragu, Kecamatan Sulang, tanaman tembakau merupakan tanaman utama bagi penduduk desa. Sudah dari dulu penduduk menanam tembakau. Jumat, 8 september 2023.
Hilir mudik juga bisa melihat pengendara sepeda motor yang membawa gulungan daun tembakau. Yang selanjutnya dilakukan proses pemilahan, perajangan, penjemuran, sampai pada pengumpulan dalam satu bungkusan besar berbentuk persegi besar, yang disebut satuan per bal tembakau.
Baca juga
- Dialog Lintas Agama: Konseling Pranikah dalam Agama diharap Kurangi KDRT
- Sejarah! 24 Guru Besar Unsri Serentak Dikukuhkan
- BMKG Prakirakan Suhu Palembang Hari ini, Capai 35 Derajat Celcius
Hal tersebut diungkapkan oleh Petani tembakau Rukun. Salah satu perwakilan mengaku senang karena harga tembakau pada tahun ini mengalami kenaikan. Harganya naik Rp3 ribu per grade.
Saat ini, dia berhasil menjual lima bal tembakau ke PT Sadana, dengan harga rata-rata Rp45 ribu per kilogram. Untuk lima bal, Rukun membawa pulang uang Rp10,5 juta.
“Tembakau saya masuk di kelas S1 semua. Harganya Rp45 ribu,” ungkap Rukun, saat ditemui Pemerintah Provinsi Jateng tempat rajangan tembakaunya. Selain harganya yang naik, dia juga bersyukur atas kondisi cuaca tahun ini.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Ramuntani. Dirinya malah sudah empat kali menjual tembakau tahun ini. Grade tembakau yang dijualnya SSP. Bahkan setelah ini, dia bercerita akan menjual enam bal tembakau lagi. “Grade SSP Rp46 ribu per kilogram. Alhamdulillah, jual empat kali sudah Rp30 juta,” ungkapnya.
Dilema Impor Tembakau
Sebelumnya, Eks Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan produksi tembakau Temanggung pada 2021 mencapai 597,77 ton dari luas lahan tanam sebesar 18.640 hektare. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dari produksi tembakau keseluruhan di wilayah Jateng.
Meski panen berlimpah itu, Ganjar mengaku kedapatan warga yang mengadu soal kebijakan impor tembakau dari pemerintah pusat. “Pak, tembakau kami meningkat, kenapa kita masih melakukan impor tembakau,” kata Ganjar yang disiarkan Youtube Espos Indonesia.
Hal itu diduga menjadi penyebab harga jual tembakau tak diharapkan oleh petani. Oleh sebab itu, Ganjar mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat sebuah riset center terhadap hasil tembakau yang dihasilkan bumi Indonesia.
Dengan begitu, jika riset hasil telah keluar dan memang tembakau Indonesia memiliki kualitas jempolan, bukan tidak mungkin gantian negara lain yang akan mengimpor tembakau yang ditanam para petani lokal.
Sebagai tambahan, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyatakan China adalah negara pemasok tembakau terbanyak ke Indonesia dengan nilai mencapai US$200,81 juta, kemudian disusul Brazil dengan nilai US$101,82 dan ketiga Turkiye sebesar US$38,974.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 08 Sep 2023