PGN Dorong Ekonomi Desa Binaan Wilayah Operasi Nasional

BUMDES di Kabupaten Muaraenim

Nilai CSR Tahun 2019 Capai Rp89,44 M

PALEMBANG, WongKito.co - BUMDES Pagardewa di Muara Enim, Sumatera Selatan sukses mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi keripik tempe.

UMKM yang diberi nama UMKM Jaya Mubarok itu cukup mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat. Desa Pagardewa sendiri berlokasi di wilayah operasional PGN dan menjadi salah satu desa binaan perusahaan energi tersebut.

Keberhasilan Desa Pagardewa menjalankan UMKM diakui sebagai bentuk komitmen PGN menjaga keharmonisan masyarakat yang berada di sekitar wilayah Offstake Station PGN. Melalui program CSR-nya, PGN yakin dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dengan mendorong berdirinya UMKM di desa-desa binaan.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, tujuan dari program ini adalah menciptakan masyarakat yang unggul dan berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka. Dampak positif diharapkan dapat menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

“PGN ingin mendorong kemajuan desa-desa di sekitar wilayah operasi, tak harus selalu bidang energi. Maka dari itu, kami bantu meraih peluang-peluang ekonomi yang mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Rata-rata UMKM yang berada di Desa Binaan PGN bergerak pada bidang makanan siap saji dan kebutuhan pokok,” ungkap Rachmat melalui pernyataan tertulis, Sabtu (27/6).

Selain Desa Pagardewa, tercatat sejumlah desa binaan PGN lainnya yang juga berhasil mendirikan UMKM-UMKM, antara lain BUMDES Sabar Subur di Teluk Terate Banten, yang memiliki UMKM Kampung Kebarosan yang memproduksi keripik singkong dan Kampung Lelengkong yang memproduksi keripik singkong serta bawang goreng.

Adapula KPKM Tembesi Tower di Batam, memiliki UMKM Mekarsari, Gundap Bahagia, Mekarsari Gundap, Mandiri Jaya, Lance Seroja. Di desa ini, UMKM program kemitraan PGN memproduksi aneka kue kering, keripik, kerupuk ikan, kerupuk ubi, kerupuk ongong, dan warung makan.

Lalu, ada BUMDES Tri Daya, Minosari Prima, Labuhan Maringgai Lampung, memiliki 20 UMKM yang bergerak pada usaha warung makan, warung sembako, pembuatan kue kering, dan perdagangan di pasar tradisional

“Implementasi program desa binaan dilakukan pada desa-desa, berada di sekitar empat offtake station gas PGN. Keempatnya merupakan objek vital nasional, yaitu Offtake Station Bojonegara di Kabupaten Serang Provinsi Banten, Offtake Station Pagardewa di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Offtake Station Labuhan Maringgai di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung, dan Offtake Station Panaran di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau,” terang Rachmat.

Menurutnya, stasiun gas (offtake station) memiliki peranan strategis dalam menjaga stabilitas pasokan energi di Indonesia, sehingga PGN wajib menjaga keharmonisan dengan masyarakat setempat. Peran serta aktif dari PGN ini diharapkan mampu mewujudkan kehandalan operasional perusahaan sekaligus masyarakat sekitar offtake station yang mandiri dan berdaya saing.

Rachmat juga berharap, UMKM-UMKM di Desa Binaan dapat terus berkembang, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Dari program kemitraan UMKM ini, bisa memberdayakan kurang lebih 143 orang. Apabila semakin berkembang, maka dapat mengurangi pengangguran di desa-desa tersebut,” tambah Rachmat.

Melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya Community Involvement and Development, PGN senantiasa menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan senantiasa meningkatkan kualitas kinerja agar bisa membantu mengembangkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

Program social-ekonomi lainnya diantaranya Koperasi Desa Petani Karet di Pagardewa, yang kami rasa penting untuk meringankan masyarakat dalam memperoleh modal usaha secara mandiri dari hasil gotong royong sesama masyarakat, termasuk dalam hal pemasaran. Dimana PGN memfasilitasi koperasi tersebut untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan karet berskala nasional. "Selanjutnya, program ekonomi kreatif berguna agar masyarakat memunculkan ide-ide baru yang dapat dimanfaatkan bersama,” jelas Rachmat.

Selain itu, CSR PGN juga turut berpartisipasi dalam menyalurkan energi baiknya ke berbagai sektor. Ia merinci yaitu bantuan korban bencana alam dan non alam seperti pandemi Covid19, bantuan pendidikan dan pelatihan, dan bantuan peningkatan kesehatan. Kemudian bantuan pengembangan prasarana ataupun sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, serta bantuan untuk pengentasan kemiskinan.

“Selama tahun 2019, nilai CSR telah disalurkan PGN mencapai Rp 89,44 miliar. Misi sosial juga menjadi komitmen PGN sebagai perusahaan. Masyarakat menjadi bagian penting dari kemajuan PGN, karena salah satu penyebab perkembangan kami adalah dengan adanya dukungan dari masyarakat. Melalui program sosial, segala keberhasilan PGN bisa memberikan efek positif bagi masyarakat luas secara langsung meski di luar kegiatan bisnis utama kami,” ujar Rachmat.

PGN yakin berkembangnya perusahaan, juga dapat dilihat dari seberapa maju masyarakat di wilayah sekitar operasi perusahaan. PGN akan terus berkontribusi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, dalam rangka memajukan dan membangun Indonesia, baik dengan menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan, maupun melalui pelaksanaan program CSR-nya.

Dalam pelaksanaannya, PGN berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional PGN. Program-program PGN tidak sekedar memberikan donasi saja, melainkan juga menyusun Roadmap CSR dalam melaksanakan program yang efektif, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. (asv)

Bagikan

Related Stories