PGN Gandeng Jepang Kembangkan Proyek "Energi Bersih" Biometana

Semua pihak sepakat melakukan studi pengolahan menjadi biometana POME atau biogas yang disupply dari PTPN. (ist/PGN)

JEPANG, WongKito.co - PT PGN melaksanakan kerjasama dengan tiga perusahaan gas dari Jepang untuk proyek energi bersih biomethane atau biometana sebagai upaya proses transisi energi di Indonesia.

Tiga perusahaan Jepang yang terlibat dalam kerjasama ini antara lain Osaka Gas Co., Ltd (DAIGAS), JGC Holding Corporation (JGC), INPEX Corporation (INPEX). Dalam hal ini, biometana yang digarap bersumber dari limbah minyak kelapa sawit atau POME milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Semua pihak sepakat melakukan studi pengolahan menjadi biometana POME atau biogas yang disupply dari PTPN.  

Proyek ini menindaklanjuti kerjasama PT Pertamina (Persero) selaku Holding Migas dengan DAIGAS, JGC, dan INPEX dalam kajian bersama mengenai proyek energi bersih di Indonesia. Selain itu, juga mewujudkan program Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam rangkaian presidensi G20 pada 14 November 2022 di Bali. Pemerintah Jepang menyatakan siap membantu Indonesia untuk mendukung proses transisi energi di Indonesia, sebagai bagian dari kerangka kerjasama AZEC.

"Pada proyek biomethane dari POME ini, PGN berpartisipasi mendukung hubungan G to G di negara-negara Asia untuk memastikan keamanan suplai dan keterjangkauan energi di masa transisi energi untuk mencapai target karbon netral. Sejalan dengan kesiapan PGN untuk mengembangkan biomethane yang pemanfaatannya setara dengan gas bumi bagi berbagai sektor,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan dalam keterangannya yang diterima WongKito.co, (7/3/2023).

Heru mengungkapkan, kesiapan distribusi biometana yang dapat menggunakan jaringan pipa maupun non pipa gas bumi PGN Group. Kerjasama ini akan sangat membantu dalam akselerasi pengembangan biometana di Indonesia. Dengan portofolio PTPN dalam pengolahan minyak kelapa sawit, kajian dapat diperdalam pada pabrik kelapa sawit dan pabrik pengolahan POME, sebagaimana yang diperlukan untuk fasilitas produsi Bio-CNG  turunan POME dan pembuatan kredit karbon atau biosertifikat.

Melalui kerjasama ini, dapat dilakukan pengukuran terhadap Chemical Oxygen (“COD”) POME dari pabrik minyak kelapa sawit untuk memperhitungkan risiko penurunan produksi biometana tahunan, sehingga dapat diantisipasi.

Selain kerjasama ini, PGN juga membuka peluang untuk bekerjasama dengan badan usaha lain yang bergerak di pengolahan kelapa sawit untuk meningkatkan kapasitas produksi yang dibutuhkan pasar.

“Biomethane sebagai salah satu energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, dapat menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil. Limbah pabrik kelapa sawit atau POME mengandung bahan yang menghasilkan emisi metana cukup tinggi. Maka PGN bersama mitra berkomitmen mengoptimakan kerjasama ini untuk mengubah POME menjadi bio energi, agar dapat menambah pasokan energi bersih secara berkelanjutan,” ujar Heru. (*)

Editor: Redaksi Wongkito
Tags PGN Gandeng JepangBagikan

Related Stories