PLN Mudahkan Pembayaran bagi KWH Salah Baca dengan Mencicil

ilustrasi

PALEMBANG, WongKito.co - Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelanggan dikarenakan melonjaknya tagihan pascabayar pada bulan Mei 2020, yang disinyalir akibat salah baca KWH maka PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB) memberikan skema kemudahan pembayaran melalui sistem cicilan sebanyak 3 kali dengan besaran 40 persen dari total tagihan pada bulan Juni.

General Manajer PLN UIW S2JB, Daryono, mengatakan sejak pandemi COVID-19 kinerja petugas belum maksimal sehingga membuat sebagian keamanan pembacaan KWH meter pelanggan perhitungannya salah kira.

"Cicilan ini terkhusus untuk warga Palembang saja. Alasan tidak maksimalnya petugas dalam bekerja, karena pada April, Palembang mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang turut membuat petugas tidak dapat turun ke lapangan dan membaca KWH meter pelanggan," katanya, Selasa (16/6).

Dikatakannya, skema cicilan untuk tagihan Maret 2020, perseroan menghitung rata-rata pemakaian dari 3 bulan sebelumnya, yakni Desember 2019 sampai Februari 2020 yang tergolong masih pemakaian normal.

"Karena selama Maret hingga Mei konsumsi pemakaian listrik rumah tangga cenderung meningkat. Ibarat makan kue, Desember sampai Januari pelanggan makan lima, lalu pada Maret kami tetap hitung lima padahal saat itu masa di rumah saja (stay at home) yang sebetulnya mereka makan tujuh, jadi ada dua yang belum dihitung," ujar Daryono.

Sejak Mei 2020, saat protokol pencegahan COVID-19 mulai jelas. Perseroan melakukan mitigasi risiko dengan penggunaan APD yang lengkap untuk petugas, saat itu pula baru ketahuan pemakaian rata-rata pelanggan ternyata melonjak.

"Kelebihan inilah yang ditagihkan pada Mei, dan jadinya seakan-akan melonjak dua kali lipat, padahal unsur dari tagihan rekening listrik ada dua, yakni volume pemakaian dan tarif,” terangnya lagi.

Terkait melonjaknya tagihan pembayaran pascabayar. Perseroan juga telah menyelesaikan kepada 672 keluhan pelanggan dengan memberikan penjelasan serta bantuan kemudahan bayar rekening dengan skema cicilan.

Sementara itu terkait besaran tarif, perseroan tidak menaikan tarif sejak Januari 2017 sampai sekarang dan pihaknya sudah memberlakukan peraturan baru di lingkungan kerja untuk menekan penyebaran COVID - 19.

"Dalam situasi seperti sekarang, PLN pastikan pasokan listrik tetap terjaga dengan menyiagakan 2.939 personel teknis yang tersebar di 231 posko layanan PLN, dengan dilengkapi sebanyak 430 unit kendaraan lapangan," tutupnya. (Cha)

Bagikan

Related Stories