PSBB Jakarta Diprediksi Turunkan Penjualan Rumah

ilustrasi

JAKARTA, WongKito.co – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan DKI Jakarta diprediksi akan menurunkan penjualan properti hingga 25% sampai akhir 2020.

"Bisnis properti hunian diakui sangat berat selama tahun 2020 ini, apalagi PSBB memacu masyarakat mengurungkan rencan pembelian rumah sampai batas yang belum bisa ditentukan," kata CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, seperti dikutip dari TrenAsia.com, jaringan WongKito.co, Rabu (16/9).

Apalagi, dia menambahkan, pihaknya memprediksi kuartal IV kemungkinan akan kembali turun cukup dalam.

Karena itu, diprediksi penurunan hingga 25 persen. Tahun lalu juga masih lebih rendah dibandingkan dengan 2018 yang 5,4 persen,” tambah dia.

Kemudian, secara bertahap penjualan rumah meningkat pada kuartal kedua hingga pertengahan kuartal ketiga. Adapun, peningkatan terjadi karena penerapan PSBB transisi di Jakarta.

Peningkatan penjualan juga terjadi karena perusahaan properti mulai melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. Ali menyebutkan banyak perusahaan properti menawarkan berbagai macam promo dan kemudahan pembayaran untuk menarik konsumen.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat yang memiliki uang lebih dapat membeli properti hunian saat ini. Hal ini dikarenakan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk beli properti.

Sementara itu, perdiksi penurunan penjualan juga diucapkan oleh salah satu perusahaan properti kelas kakap yaitu PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Direktur Ciputra Development Harun Hajadi memperkirakan penjualan properti hingga akhir tahun tak mengalami pertumbuhan yang positif.

Hal itu dikarenakan kondisi April dan Mei saat PSBB jilid pertama mengalami kondisi yang mati suri. Ditambah lagi, adanya PSBB jilid kedua yang tentu akan berdampak lebih dalam terhadap sektor properti.

“Sebagian property companies yang utangnya agak besar, beban utangnya besar dibandingkan dengan kemampuan membayarnya, akan kesulitan,” kata Harun.

Perusahaan properti dengan kode saham CTRA ini pun akan terus mencari ceruk-ceruk baru, baik dari segi segmen pasar, produk, lokasi, dan jenis properti. Hal itu dilakukan untuk dapat menarik minat pembelian properti.

Bagikan

Related Stories