Puluhan Penari Bawakan Tari Tanggai di Palembang Square

Para penari mempersembahkan Tari Tanggai dalam memperingati Hari Tari Sedunia di PS Mall, Rabu (30/04/2025). (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Suasana atrium Palembang Square Mall mendadak berubah menjadi panggung budaya saat sekitar 70 orang yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa mempersembahkan Tari Tanggai dalam memperingati Hari Tari Sedunia, Rabu (30/04/2025).

Acara ini digagas oleh Kirana Entertainment bekerja sama dengan Dewan Kesenian Sumatera Selatan dan didukung oleh Palembang Square. Dalam penampilan istimewa tersebut, para penari menyajikan Tari Tanggai dalam tiga versi, yakni versi Elly Rudy, Lina Muchtar, dan Anna Kumari. 

Hadir dalam kesempatan tersebut para tokoh seni tari Palembang, di antaranya Lina Muchtar, Indah Kumari, Isna Yanti, Budayawan Vebri Alintani, serta perwakilan dari berbagai sanggar tari seperti Ewa dari Blok E, Herry dari Sanggar Musi, dan Kiki Kirana dari Sanggar Kreativitas Anak Bangsa.

Baca Juga:

Para penari menari  tanggai bersama dengan tiga versi yakni Elly Rudy, Lina Muchtar, Anna Kumari, dilanjutkan dengan tari Gending Sriwijaya. 

Kiki Kirana dari Sanggar Kreativitas Anak Bangsa mengatakan, kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan. Menurutnya,  antusias masyarakat untuk acara ini sangat tinggi. 

"Banyak sekali peminat tari Tanggai, baik dari kalangan muda maupun dewasa, bahkan ada yang datang dari luar kota dan menunggu dari pagi hari ini bentuk pelestarian budaya yang menyatukan lintas generasi,” katanya, Kamis (1/5/2025).

Salah satu tokoh tari Palembang, Mirza Indah Dewi yang akrab disapa Indah Anna Kumari, menyatakan kebanggaannya melihat generasi muda yang turut ambil bagian. 

“Melihat anak-anak menari dengan semangat membuat saya optimis bahwa Tari Tanggai tidak akan punah. Justru akan terus berkembang sesuai zamannya,” katanya.

Sementara itu, Vebri Alintani, budayawan Sumatera Selatan menilai, kegiatan ini sebagai langkah penting dalam memperkenalkan dan memperkuat identitas budaya daerah. "Tari Tanggai bukan hanya soal gerakan yang anggun, tapi mengandung nilai sejarah, etika, dan keindahan budaya Melayu Palembang yang luhur,” katanya.

Kehadiran para penari dari berbagai kalangan usia dan sanggar menunjukkan bahwa semangat untuk melestarikan budaya terus hidup. Dengan kolaborasi yang kuat antara pelaku seni, komunitas, dan pusat perbelanjaan, Tari Tanggai bukan hanya menjadi pertunjukan, tapi juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat urban masa kini.

"Menari bukan sekadar gerakan, tapi napas budaya yang menghidupkan identitas kita,dan tahun depan tentunya akan lebih meriah lagi rangkaian peringatan hari tari sedunia ini, "kata  Kiki Kirana dengan penuh harap. (*)

Editor: Redaksi Wongkito
Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories