Rektor: Lindungi Generasi Muda dengan Aktif Sosialisasikan Larangan Judi Online

Rektor: Lindungi Generasi Muda dengan Aktif Sosialisasikan Larangan Judi Online (Humas UIN Palembang)

PALEMBANG, WongKito.co - Fenomena judi online di Indonesia semakin meresahkan, menanggapi situasi terkini tersebut, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si mengajak seluruh sivitas akademika UIN Raden Fatah Palembang untuk aktif dalam mensosialisasikan larangan judi online, karena hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif kita dapat melindungi generasi muda kita dan memastikan mereka siap untuk membangun masa depan yang lebih baik.

“Saya mengajak seluruh sivitas akademika UIN Raden Fatah Palembang untuk aktif mensosialisasikan larangan judi online guna melindungi generasi muda dan masa depan bangsa," katanya, Selasa (2/7/2024).

Lebih lanjut Nyayu Khodijah mengutarakan bahwa kecanduan terhadap judi online memberikan dampak negatif terhadap kehidupan, salah satu dampaknya mengisolasi diri dari lingkungan sosial mereka.

Baca Juga:

Karena itu, peran aktif sivitas akademika UIN Palembang sangat penting berada di garda terdepan dalam menyosialisasikan bahaya judi online, tambah dia.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi melaporkan jumlah transaksi judi Online di Indonesia pada tiga bulan pertama tahun 2024 mencapai angka Rp 100 triliun.  

Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya pencegahan dan penghentian praktik judi online, salah satunya dengan cara memblokir berbagai situs yang terkait judi online, dalam laporannya Kominfo telah memblokir hampir dua juta akun judi online per Mei 2024.

Baca Juga:

Nyayu mengungkapkan pecandu judi online menghabiskan lebih banyak waktunya di depan perangkat yang digunakan untuk bermain, isolasi diri semacam ini hanya akan memperburuk perasaan depresi dan kesepian. Sikap mengisolasi diri ini akan bermuara pada penurunan produktivitas baik di tempat kerja ataupun dalam lingkungan pendidikan.

Pecandu judi online akan sering absen dari pekerjaan atau sekolah yang mengakibatkan penurunan kinerja dan hilangnya peluang karir atau masa depan. Mengingat bahayanya judi online bagi masyarakat, perlu adanya keterlibatan aktif bagi seluruh pendidik di Indonesia untuk menjaga generasi muda penerus bangsa agar terhindar dari judi online.

“Sebagai sesama pendidik dan orang tua yang memiliki kewajiban untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, saya mengajak seluruh dosen, pegawai, dan seluruh sivitas akademika untuk terlibat aktif dalam mengkampanyekan bahaya judi online”, kata dia.(*)


Related Stories