Rogoh Dana Sekitar Rp174,52 Juta, Bos Bank Mandiri Rajin Borong Saham BMRI

Nasabah melakukan transaksi dengan mesin ATM berlogo Livin' by Mandiri di kantor Cabang Bank Mandiri, Jakarta, Jum'at, 21 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali melaporkan pembelian saham oleh Direktur Commercial Banking, Riduan. 

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Riduan membeli sebanyak 17.900 saham emiten bersandi saham BMRI ini. Transaksi tersebut dilakukan pada harga pelaksanaan Rp9.750 per helai.  

Dengan begitu, Riduan merogoh dana sekitar Rp174,52 juta. Aksi pembelian Riduan tersebut telah dilakukan pada 6 Januari 2023. 

Baca juga :

Korban Perbudakan, Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PDIP, Tuntut Sahkan RUU PPRT

”Transaksi tersebut untuk kepentingan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tulis Riduan, Senin 9 Januari 2023. 

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Riduan menjadi 1,99 juta lembar atau setara dengan 0,004%. 

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu, Riduan juga membeli sebanyak 40 ribu saham emiten bersandi saham BMRI ini. Transaksi tersebut dilakukan pada harga pelaksanaan Rp9.900 per helai.  

Dengan begitu, Riduan merogoh dana sekitar Rp396 juta. Aksi pembelian Riduan tersebut telah dilakukan pada 28 Desember 2022.  

Sebagai informasi, saham BMRI ditutup terkoreksi sebesar 0,77% atau 75 poin ke level Rp9.725 per lembar. Adapun kinerja saham bank berlogo pita kuning ini tercatat menurun 2,26% dalam sepekan dan 1,77% dalam sebulan terakhir.

Secara kinerja, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih Rp30,7 triliun pada kuartal III-2022. Laba itu tumbuh 59,4% dari raihan laba bersih periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 19,2 triliun. 

Kinerja positif itu didorong oleh realisasi kredit dan pendanaan yang tumbuh signifikan. Berdasarkan paparan kinerja keuangan, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per September 2022 tercatat Rp1.167 triliun atau tumbuh 14,28% secara tahunan. Pertumbuhan kredit berada di atas  pertumbuhan industri yang sebesar 11%.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 10 Jan 2023 

Bagikan

Related Stories