Ekonomi dan UMKM
Rupiah Berpotensi Menguat, Ketegangan Geopolitik Ukraina Menurun
JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) berpotensi menguat pada perdagangan Rabu, 16 Februari 2022 hari ini, di kisaran harga Rp14.250 - Rp14.320 per dolar AS (Amerika Serikat).
Menurut Analis Keuangan Ariston Tjendra mengungkapkan, penguatan nilai rupiah didorong oleh pengumuman Pemerintah Rusia yang menarik pasukannya kembali ke markas militer dari perbatasan Ukraina.
"Pengumuman ini paling tidak sedikit menurunkan ketegangan antara Rusia dengan NATO, walaupun demikian NATO masih waspada menunggu sikap lanjutan Rusia untuk tidak menyerang Ukraina," ujar Aristo pada TrenAsia.com Rabu, 16 Februari 2022.
Baca Juga :
- Luncurkan RansVerse, Pengguna bisa Beli Rumah Dekat Raffi Ahmad
- Indosurya Jagokan 8 Saham ini, di Tengah IHSG Bergerak Fluktuatif
- Kasus Aktif COVID-19 Naik Gubernur Sumsel Instruksi Pemkab/Pemkot Percepat Vaksinasi Dosis 2
Selain itu, potensi pulihnya ekonomi di masa pandemi dengan data penjualan ritel yang membaik, serta pelonggaran PPKM level 3 oleh Pemerintah, turut menopang penguatan rupiah.
Di sisi lain, katalis negatif rupiah kemungkinan datang dari penularan COVID19 di Indonesia masih akan diwaspadai oleh pasar, karena berpotensi terhadap pengetatan aktivitas oleh pemerintah. Kemudian pasar juga masih akan mengawasi potensi kenaikan suku bunga acuan AS, yang dapat mendorong penguatan dolar AS.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 16 Feb 2022