Ekonomi dan UMKM
Rupiah Diprediksi Kembali Melemah Terserang Lonjakan Omicron
JAKARTA - Nilai tukar rupiah atau kurs rupiah diprediksi masih akan berpotensi tertekan pada perdangan hari Jumat, 4 Februari 2022 ini, dengan potensi pelemahan ke arah Rp14.350 - Rp14.400 per dolar AS (Amerika Serikat).
Menurut Analis Keuangan Ariston Tjendra, pelemahan nilai rupiah didorong oleh berbagai sentimen negatif dari dalam maupun luar negeri.
"Kekhawatiran pasar terhadap inflasi bisa menjadi pemicu pelemahan rupiah. Kenaikan harga minyak mentah sebagai sumber energi yang menyentuh kisaran US$90 per barel, pertama kali sejak tahun 2014 akan menjadi pendorong kenaikan inflasi global," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Jumat. 4 Februari 2022.
Baca Juga :
- Inilah Penjelasan Menteri Erick Terkiat Dana CSR BUMN 2022 Fokus pada 3 Sektor
- Incar Perguruan Tinggi Negeri? Yuk Lakukan inii
- AJI Desak Media Patuhi UU Pers dan Kode Etik dalam Pemberitaan Kasus Kekerasan Seksual
Selain itu, inflasi yang semakin meninggi di AS dan berpengaruh terhadap kebijakan moneter yang lebih ekstrem ke depannya, dapat memberikan dorongan terhadap penguatan nilai dolar AS.
Sementara dari dalam negri, angka penularan kasus COVID19 yang masih meningkat, memberikan kekhawatiran tersendiri bagi para pelaku pasar, dan berpotensi memberikan penekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Seperti yang diketahui, saat ini kasus COVID19 kembali bergejolak di Indonesia, yang mana hingga Kamis, 3 Februari kemarin kasus penularan telah bertambah 27,297 kasus, sehingga total kasus mencapai 4.414.483 kasus.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 04 Feb 2022