Ekonomi dan UMKM
Rupiah Diprediksi Masih Melemah, Khawatir Inflasi Global
JAKARTA - Nilai tukar rupiah atau kurs rupiah diperkirakan masih akan mengalami pelemahan di rentang Rp14.380 - Rp14.400 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis, 20 Januari 2022.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengungkapkan, kenaikan suku bunga acuan The Fed menyebabkan kekhawatiran kenaikan inflasi global, dan menekan nilai rupiah.
"Yield obligasi pemerintah AS pada perdagangan kemarin masih menunjukkan kenaikan," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Kamis, 20 Januari 2022.
Baca Juga :
- Fakta Super Air Jet, Maskapai Anyar Ramai Peminat
- Komunitas Fossil Free UI: Edukasi untuk ENERGI
- Bea Cukai Kawal Impor Gas Pertamina STS Kalbut, Bidik Penerimaan Rp606 Miliar
Adapun sebelumnya, yield tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 1,9%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari sebelunya. Hal ini menimbulkan perkiraan pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang akan segera naik dalam waktu dekat.
Selain itu, adanya kenaikan inflasi global menjadi hal yang patut diwaspadai terhadap pertumbuhan ekonomi global, termasuk perekonomian negara berkembang, maka dengan adanya hal tersebut dapat mendorong minat pasar untuk meninggalkan aset beresiko yang akan berdampak pada penekanan nilai rupiah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 20 Jan 2022