Ekonomi dan UMKM
Rupiah Tak Bertenaga, Suku Bunga Naik
JAKARTA, WongKito.co, - Nilai tukar rupiah atau kurs rupiah, diperkirakan masih akan melemah pada rentang Rp14.350 - Rp14.450 per dolar AS (Amerika Serikat) pada Jumat 7 Desember 2022.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengungkapkan lemahnya nilai rupiah, masih disebabkan adanya kenaikan dari suku bunga bank sentral AS.
"Tekanan terhadap rupiah masih karena sentimen the Fed yang mengindikasikan akan menaikan suku bunga acuan sebesar 75 bps tahun ini," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Jumat, 7 Januari 2022.
Baca Juga :
- di Tahun Macan Air, Peluang Emas Properti
- Unsri Siapkan Perkuliah Hibrid, Tunggu Arahan Kemendikbudristek
- Ansan Greeners FC Perpanjang Kontrak: Asnawi Mangkualam, Ewako!
Sebelumnya,The Fed telah berencana menaikan suku bunga pada tahun ini yang kemungkinan akan dipercepat pada bulan Maret, karena semakin tingginya inflasi AS.
Sementara itu, larangan ekspor batu bara oleh pemerintah dalam negeri, masih memberikan potensi terhadap tekanan surplus neraca perdagangan yang mendukung likuiditas dolar AS di dalam negri.
Di sisi lain, peningkatan kasus COVID19 di dunia maupun dalam negeri menambanh penekanan terhadap nilai rupiah.
Dilansir dari worldometers.info data COVID19 di dunia telah mencapai 300.800.312 kasus, sementara kasus COVID19 di Indonesia berjumlah 4.264.669 kasus.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 07 Jan 2022