Saham Bangun Karya Perkasa Jaya (KRYA) Malah Turun 2,4 Persen saat Listing Perdananya

JAKARTA - Emiten infrastruktur PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) telah melaksanakan penawaran umum lewat initial public offering (IPO) dengan mematok harga Rp125 per lembar saham.

Berdasarkan pengamatan TrenAsia, saham KRYA sempat melonjak hingga Rp168 per saham pada awal perdagangan. Namun, pergerakan saham perseroan pada sesi I pukul 10.43 WIB ini justru mengalami penurunan sebesar 2,4% ke level Rp123 per unit. 

Baca Juga :

• Jamkrindo Hubungkan UMKM ke Ekosistem Digital ini Caranya
• ANTM hingga EMTK Jadi Rekomendasi Saham Hari Ini, IHSG Berpeluang Naik Terbatas
• Plafon KUR Meningkat jadi Rp470 Triliun

Emiten dengan kode saham KRYA ini menjadi perusahaan tercatat ke-28 pada 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan keterangan prospektus di laman E-IPO, dari harga yang ditetapkan maka perseroan akan mendapatkan dana segar sebesar Rp40,62 miliar.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 325.000.000 lembar saham baru atau setara 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana.

Dalam kegiatan penawaran umum ini, perseroan menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi efek.

Pada waktu yang bersamaan, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 162.500.000 atau sebanyak-banyaknya 12,50% dari total jumlah yang ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum disampaikan.

Adapun rencana penggunaan dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk pembangunan gudang digital sebesar 45,90% berdasarkan surat penunjukkan pelaksana pembangunan gudang entitas anak yaitu PT Karya Asmon Solusi.

Kemudian sebesar 54,10% digunakan untuk biaya penyediaan bahan baku material, pembelian perlengkapan kerja, perawatan mesin dan perangkat pengundukung.

Sedangkan untuk biaya yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan sebagai modal kerja perseroan. Salah satunya untuk biaya penyediaan bahan baku material, pembelian perlengkapan kerja dan biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukung.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Liza Zahara pada 25 Jul 2022