Saham Tambang Nikel Diburu Investor Asing, Efek Kemenangan Biden-Haris

ilustrasi

JAKARTA, WongKito.co – Hasil riset PT Reliance Sekuritas mengungkapkan saham emiten tambang terutama pertambangan nikel di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini diburuh investor asing efek kemenangan Joe Biden-Kemala Haris sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat (AS).

Sejumlah saham pertambangan berterbangan diburu investor asing seiring kemenangan Joe Biden. Misal saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) naik 20,51%, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik 10,22%, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 6,56%.

TrenAsia.com dalam laporan yang dikutip WongKito.co, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan kenaikan saham-saham tambang itu terjadi akibat sentimen Joe Biden yang membawa angin positif bagi perusahaan tambang terutama nikel. Sebab, presiden AS terpilih ini menyosong strategi clean energy untuk kesehatan yang lebih baik.

“Dalam hal ini pemakaian nikel untuk baterai akan memingkat,” kata dia, kemarin.

(IHSG) ditutup menguat. Penguatan IHSG mencapai 20,48 poin atau 0,38% ke posisi 5.356,01. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 5,61 poin atau 0,67% menjadi 840,51.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp190,8 miliar. Sehingga, total net sell investor asing sejak awal tahun menipis menjadi Rp46,33 triliun.

Dengan pencapaian ini, penurunan IHSG sejak awal tahun menipis menjadi 14,98% year-to-date (ytd). Posisi itu terbilang masih buruk lantaran berada pada urutan 26 di antara 36 bursa utama dunia.

Pada perdagangan Selasa, 10 November 2020, Lanjar memprediksi IHSG berpotensi tekoreksi secara teknikal. IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 5.279-5.382.

Sementara itu, investor asing melakukan aksi beli bersih pada sejumlah saham tambang dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Antam (Persero) Tbk (ANTM), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi top net buy value.

Top Trading Value
ANTM: Rp1,01 triliun
BBRI: Rp941 miliar
TLKM: Rp609 miliar
BBCA: Rp570 miliar
BBNI: Rp449 miliar
BMRI: Rp396 miliar
ASII: Rp324 miliar
TOWR: Rp293 miliar
BOGA: Rp275 miliar
MDKA: Rp222 miliar


Top Gainers
TMPO: 28,3%
INCI: 24,8%
ARII: 23,3%
LMSH: 22,4%
DKFT: 20,5%
BMSR: 13,3%
ARTA: 13,1%
SMDM: 12,6%
LRNA: 11,6%
PCAR: 10,3%


Top Losers
PLAN: -9,8%
SWAT: -7%
NZIA: -7%
HITS: -6,8%
PNBS: -6,8%
SDRA: -6,7%
TIFA: -6,7%
BBHI: -6,7%
AMIN: -6,7%
POLU: -6,7%

Bagikan

Related Stories