Ragam
Sam Bankman-Fried Ternyata Punya Saham di Twitter Elon Musk Rp1,5 Triliun
TEXAS - Pendiri bursa kripto FTX yang menyatakan diri pailit, Sam Bankman-Fried (SBF) dilaporkan memiliki saham senilai US$100 juta atau kisaran Rp1,5 triliun di Twitter.
Berdasarkan laporan Semaphor Rabu, 23 November 2022, SBF merupakan salah satu investor yang ditawarkan Elon Musk untuk ikut serta dalam penawaran Twitter senilai US$44 miliar atau kisaran Rp660 triliun.
Pada 5 Mei, Musk disebut mengirim pesan pada SBF dan mengundangnya untuk mengalihkan saham publik Twitter menjadi saham di perusahaan swasta milik Musk.
Baca Juga :
- Dukung Percepatan Transformasi Digital, Smartfren Hadirkan Solusi Teknologi Terbaru di Sumsel
- RUU Migas Jadi Barometer Keseriusan Indonesia Dalam Melakukan Transisi dan Menjaga Ketahanan Energi
- AMSI Luncurkan Agency Iklan IDiA, Pastikan Konten Sehat dan Bisnisnya Sehat
Membalas ajakan tersebut, SBF menyatakan dukungannya untuk rencana Musk untuk Twitter. Namun, Ia tidak dapat menginvestasikan uang baru di Twitter. Pendiri crypto itu kemudian menambahkan bahwa dia memiliki sekitar US$100 juta atau kisaran Rp1,5 triliun saham yang dapat dia masukkan ke dalam kesepakatan.
Lantaran kesepakatan itu, FTX juga mencantumkan saham Twitter sebagai aset "tidak likuid" pada laporan keuangannya.
Bukti lainnya, sejumlah teks antara Musk dan Bankman-Fried mengenai pengambilalihan Twitter sebelumnya pernah terungkap pada September lalu. Terungkapnya pesan ini berlangsung ketika proses penemuan praperadilan untuk gugatan Twitter terhadap Musk atas upayanya untuk menghentikan pembelian aplikasi sosial tersebut.
Penasihat Bankman-Fried, Will MacAskill juga dilaporkan telah menghubungi Musk pada Maret. Kala itu, ia mengatakan pendiri FTX telah mempertimbangkan untuk membeli Twitter sendiri dan bersedia memberikan kontribusi sebanyak US$8 miliar (Rp125 triliun) hingga US$15 miliar (235 triliun) untuk pembelian Twitter oleh Musk.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 23 Nov 2022