Sedang Ramai Dibahas, Starlink Diluncurkan di Bali

Satelit Starlink milik CEO SpaceX, Elon Musk (ist)

JAKARTA - Indonesia masih menjadi salah satu negara yang ketersediaan internetnya hampir menyeluruh tetapi jaringan yang tersedia masih belum optimal alias lemot padahal sebagai manusia modern akses internet yang cepat dan andal sangat diperlukan. 

CEO SpaceX, Elon Musk merevolusi penyediaan internet dengan jaringan satelitnya, Starlink. Kini, akhirnya Starlink resmi hadir di Indonesia pada 19 Mei 2024 di Denpasar, Bali.

Kehadiran Starlink di Indonesia menandai langkah besar dalam upaya pemerataan akses internet di seluruh negeri, terutama di daerah-daerah terpencil yang selama ini kesulitan mendapatkan sinyal internet yang memadai. 

Starlink cocok untuk wilayah di mana konektivitas tidak dapat diandalkan atau sama sekali tidak tersedia,” terang Starlink dikutip dari website perusahaan, Senin 20 Mei 2024.

Baca Juga:

Jaringan Satelit Luar Biasa

Dilansir dari Space.com, Starlink telah menempatkan 5.874 satelit di orbit, dengan 5.800 di antaranya beroperasi penuh dan siap memenuhi kebutuhan internet global dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Starlink mencapai pencapaian besar dengan menempatkan ribuan satelit di orbit sekitar 342 mil (550 kilometer) di atas Bumi. 

Satelit orbit Bumi rendah ini menawarkan koneksi internet broadband yang stabil dan cepat dengan latensi rendah, yaitu jeda waktu yang sangat kecil antara pengiriman dan penerimaan data. 

Hal ini penting untuk aplikasi kelas menengah hingga berat seperti streaming video dan gaming online.

Sejarah dan Perkembangan

Proposal layanan internet satelit SpaceX diumumkan pertama kali pada Januari 2015. Meski belum memiliki nama resmi saat itu, Elon Musk menyatakan bahwa perusahaan telah mengajukan dokumen kepada regulator internasional untuk menempatkan sekitar 4.000 satelit di orbit rendah. 

Tujuannya adalah menjangkau area yang tidak terlayani atau kurang terlayani oleh infrastruktur internet tradisional, seperti daerah pedesaan dan wilayah terpencil. Jumlah satelit yang direncanakan terus bertambah, melampaui ekspektasi awal. 

Setiap satelit dilengkapi teknologi canggih untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan stasiun bumi, menjamin jaringan yang handal dan cepat. Starlink tidak hanya berdampak pada individu yang membutuhkan akses internet, tetapi juga membuka peluang besar bagi berbagai industri. 

Dengan latensi rendah dan kecepatan tinggi, Starlink meningkatkan efisiensi di bidang seperti pertanian presisi, telemedicine, dan pendidikan jarak jauh.  Jaringan global Starlink juga dapat membantu dalam situasi darurat, menyediakan koneksi internet di area yang terkena bencana alam di mana infrastruktur komunikasi tradisional rusak atau tidak ada.

Baca Juga:

SpaceX berencana terus memperluas konstelasi satelitnya, dengan tujuan menyediakan akses internet ke seluruh dunia. Ini termasuk peningkatan teknologi satelit untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan.

Selain manfaat praktisnya, satelit-satelit Starlink menciptakan fenomena visual yang menakjubkan bagi pengamat langit di seluruh dunia. 

Saat melintasi langit, 5.874 satelit starlink  sering terlihat sebagai rangkaian cahaya terang “bagai kilap mutiara”, menciptakan pemandangan memukau dan meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya teknologi komunikasi.

Starlink adalah bukti nyata bagaimana inovasi dan teknologi dapat mengatasi tantangan global dalam penyediaan akses internet. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 20 May 2024 

Bagikan

Related Stories