Seminar "Peran Humas dalam Mewujudkan Good University Governance", Masyarakat Terbiasa Menerima Informasi Cepat dan Murah

Dr. Yanuar Luqman, S.Sos., M.SI ketika menyampaikan materi pada Seminar Program Studi y.ang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang dengan tema "Peran Humas dalam Mewujudkan Good University Governance" di Palembang, Kamis (10/8). (Susila/WongKito.co)

PALEMBANG, WongKito.co, - Saat ini, masyarakat terbiasa menerima informasi dengan cepat dan murah, para pemangku kebijakan lembaga pendidikan tidak hanya mengharapkan, tetapi juga menuntut jawaban instan untuk pertanyaan-pertanyaan yang paling sulit.

Hal itu disampaikan Dr. Yanuar Luqman, S.Sos., M.SI sebagai pembicara pada Seminar Program Studi y.ang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang dengan tema "Peran Humas dalam Mewujudkan Good University Governance" di Palembang, Kamis (10/8).

Di dalam makalah yang berjudul "Manajemen Reputasi Perguruan Tinggi" itu ia menuturkan, dahulu, peran dari profesional hubungan masyarakat yang bekerja di bidang pendidikan lebih pasif, spesialis komunikasi pemasaran.

Baca juga :

Profesional hubungan masyarakat memainkan peran sentral dalam mengelola opini publik, baik internal maupun eksternal, dan dalam membentuk brand lemdik.

Ia menuturkan, humas dalam pendidikan publik antara lain meningkatkan kesadaran akan isu-isu yang mempengaruhi pendidikan (dana), kemudian membina hubungan dengan para pemangku kebijakan utama untuk membangun dukungan publik.

Selanjutnya mendapatkan penerimaan dan dukungan publik terhadap inisiatif pendidikan (misalnya, perubahan kurikulum) dan meningkatkan reputasi lemdik, sehingga orang tua akan menyekolahkan anak mereka di PT yang baik dan siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi akan masuk ke lemdik tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan dua fungsi yang harus dilakukan oleh Humas Perguruan Tinggi yakni fungsi konstruktif adalah peran humas dapat membagi pada aspek keilmuan sebagai alat memecahkan masalah yang dapat diterima masyarakat dan kebijakan perguruan tinggi bisa diterima segenap civitas akademika.

Kemudian fungsi korektif adalah seorang Humas dapat menetralisir setiap opini negatif yang berkembang di masyarakat internal maupun eksternal yang dapat merusak citra dan merugikan organisasi / perusahaannya, ujarnya.

Pada seminar tersebut juga menghadirkan narasumber Dr. Wan Norbani dari Malaysia.
Seminar tersebut dihadiri para dosen, mahasiswa dan mitra kerja universitas Islam negeri tersebut.
 

Bagikan

Related Stories