Ragam
Sepanjang April 2022 Inilah 10 Obligasi Korporasi Paling Tak Diminati
JAKARTA - Obligasi korporasi menjadi salah satu instrumen investasi dengan return tinggi, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sepanjang April 2022 lalu ada 3,16 triliun kali transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder, dengan volume mencapai Rp40,83 kuadriliun.
Pada periode tersebut, ada 10 obligasi korporasi paling enggak laku di pasar modal Indonesia. Berbagai faktor seperti rating, risiko dan prospek menjadi pertimbangan investor dalam memilih obligasi korporasi.
Kesepuluh obligasi ini mewakili sekitar 4,4% total transaksi dan 3,3% total volume transaksi obligasi korporasi di pasar sekunder BEI.
Berikut daftar lengkapnya:
- Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap V Tahun 2019 Seri C
- Berkelanjutan V PNM Tahap II Tahun 2022 Seri B
- Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2022
- Oki Pulp & Paper Mills I Tahun 2021 Seri A
- Subordinasi Berkelanjutan III Bank BJB Tahap I Tahun 2021 Seri B
- Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021 seri C
- Berkelanjutan I Angkasa Pura I Tahap I Tahun 2021 Seri D
- Berkelanjutan II SMART Tahap I Tahun 2020 Seri A
- Berkelanjutan IV Astra Sedaya Finance Tahap IV Tahun 2020 Seri B
- Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 08 Jun 2022