Serikat Pekerja Pertamina Plaju Tolak Ahok

Serikat Pekerja Pertamina Plaju tolak Ahok menjabat di Pertamina.

Wongkito, PALEMBANG — Serikat Pekerja Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju menolak Basuki Tjahaja Purnama yang dikabarkan bakal mengisi jabatan direksi atau komisaris PT Pertamina (Persero).

Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina RU III M. Yunus mengatakan, penolakan tersebut berdasarkan sejumlah pertimbangan, salah satunya terkait dengan rekam jejak Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama.

“Kami menilai Ahok tidak pantas memimpin Pertamina karena sudah cacat secara materiel. Kita semua tahu rekam jejaknya selama memimpin DKI Jakarta," katanya.

Serikat Pekerja Pertamina RU III menaungi sebanyak 1.060 pekerja. Sementara secara nasional, terdapat sekitar 9.000 pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

 Ahok, kata Yunus, tidak memiliki pengalaman dalam mengelola bisnis migas dari hulu sampai hilir. “Ahok belum masuk saja sudah bikin gaduh. Tidak mungkin Pertamina menghabiskan waktu soal internal saja," ujarnya.

Menurutnya, masih banyak kader internal maupun eksternal yang memenuhi kualifikasi untuk memimpin Pertamina. Oleh karena itu, serikat pekerja mendesak pemerintah bersikap bijaksana memilih putra-putri terbaik bangsa yang akan memimpin Pertamina.

Pihaknya berdalih penolakan terhadap Ahok tidak terdapat unsur suku, agama, ras dan kepentingan organisasi manapun termasuk PA 212.

“Kami serikat pekerja selalu mengkritisi setiap pergantian direksi dan komisaris untuk kepentingan Pertamina. Kami mendesak agar pemerintah bersikap bijaksana memilih figur pemimpin pertamina," katanya.

Apabila tuntutan mereka tak digubris dan Ahok tetap menjadi pemimpin Pertamina, pihaknya akan berkoordinasi dengan serikat pekerja Pertamina seluruh Indonesia untuk mengambil langkah lanjutan.

Bagikan

Related Stories