Ragam
Siapkan 50.000 Dosis Vaksin untuk Warga Labuan Bajo
MANGARAIBARAT, WongKito.co – Kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organizations (SRO), yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali melaksanakan kegiatan corporate social responsibility (CSR). Dengan menyelenggarakan sentra vaksinasi yang menargetkan sebanyak 50.000 akseptor di Labuan Bajo dan sekitarnya.
Dalam kegiatan ini, OJK dan SRO bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat serta Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia, menyelenggarakan program sentra vaksinasi yang dilaksanakan di 22 titik lokasi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, S.E. menyampaikan, kegiatan vaksinasi dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
“Kami berterimakasih kepada OJK, SRO, Kementerian Kominfo, dan Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia yang melaksanakan program vaksinasi di NTT dan memilih di Kabupaten Manggarai Barat sebagai pusat kegiatannya. Sudah sekitar satu bulan terakhir, kami selalu intens untuk memberikan pelayanan vaksinasi bagi warga agar pandemi COVID-19 segera berakhir," kata Edistasius, Kamis (7/10/2021).
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes.
"Program vaksinasi ini memberi dampak signifikan karena jumlah warga Manggarai Barat yang menerima vaksin bertambah drastis. Dengan demikian kita berharap pandemi COVID-19 segera berakhir, khususnya di daerah ini," kata Yulianus.
Vaksinasi dimulai pada 6 Oktober 2021 di SMK Stella Maris Labuan Bajo dan SMAN 1 Komodo dengan jumlah 1.000 dosis vaksin di tiap-tiap lokasi. Program sentra vaksinasi akan berlangsung hingga 15 Oktober 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pada 7 Oktober 2021, diselenggarakan seremoni kegiatan yang dihadiri Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, S.E. Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M. Kes, Direktur KSEI Syafruddin, Ketua Pertiwi Indonesia NTT, Mutiara Wirjasoekarta, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Manggarai Barat, Trince Yuni Endi.
Sementara Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia merupakan perkumpulan yang bergerak di bidang sosial, yang berupaya berperan serta membantu pemerintah dalam mempercepat herd immunity.
Perkumpulan Perempuan Pertiwi Indonesia telah bekerja sama dengan beberapa pihak dalam merencanakan program vaksin di 17 cabang yang ada di Indonesia.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary, mengatakan bahwa Kominfo sangat mendukung Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas di 5 wilayah salah satunya adalah Labuan Bajo.
“Kominfo mendukung pelaksanaan 50.000 vaksinasi di Labuan Bajo dalam rangka tercapainya target vaksinasi khususnya di Labuan Bajo. Untuk itu, Kominfo, Bupati Labuan Bajo, OJK dan SRO saling bergotong royong untuk mencapai 80% vaksinasi di seluruh Indonesia sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo,” ungkap Septriana.
Pada kesempatan yang sama, Direktur KSEI, Syafruddin, perwakilan dari SRO selaku ketua panitia 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia mengatakan, Pasar modal Indonesia berharap penyelenggaraan sentra vaksinasi di NTT ini dapat membantu menciptakan herd immunity
“Agar masyarakat dapat segera kembali produktif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari,” ungkap Syafruddin.
Syafruddin juga menambahkan, secara keseluruhan penyelenggaraan sentra vaksinasi dalam rangka 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia telah dilaksanakan di 11 kota, baik di pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Purwokerto, Bantul, Gresik, dan Semarang, hingga di luar Jawa seperti Jambi, Palangka Raya, Mataram, Makassar, dan Jambi. Penyelenggaraan di Manggarai Barat merupakan kota ke-12, sehingga pasar modal Indonesia telah mendukung pelaksanaan vaksinasi sebanyak 125.016 dosis kepada masyarakat di kota-kota tersebut.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Trince Yuni Endi, menegaskan agar protokol kesehatan tetap harus diterapkan walaupun semua warga sudah divaksin.
“Walaupun jumlah warga yang sudah divaksin setiap hari makin bertambah banyak tetapi penerapan protokol kesehatan harus tetap disiplin dijalankan. Harus selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan jangan lupa untuk menjauhi kerumunan dimanapun kita berada," kata Trince.
Seperti diketahui, pandemi COVID-19 membawa dampak besar pada sektor ekonomi di Indonesia. Program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah diharapkan mampu membawa ekonomi Indonesia kembali tumbuh akibat hantaman pandemi.
Vaksinasi diperlukan agar masyarakat memiliki imunitas yang tinggi.
Jika semakin banyak masyarakat memiliki imunitas yang baik, maka diharapkan geliat roda perekonomian dalam negeri dapat semakin tumbuh.(ril)